Proton akan dirikan pabrik perakitan di Pakistan

Muhammad Latief

JAKARTA 

Proton Holdings Bhd, mengumumkan telah menjalankan rencana baru mendirikan pabrik perakitan di Pakistan.

Produsen mobil yang sedang dirundung masalah penjualan ini, merasa akan segera pulih setelah Geely produsen otomotif yang berbasis di Cina mengakuisisi 49,9 persen saham di Proton pada 2017.

Seperti diberitakan oleh Thestar Senin, Zhejiang Geely Holding Group mengatakan langkah untuk mendirikan sebuah pabrik di Asia Selatan adalah "bagian dari komitmen Geely membantu mengembalikan Proton ke posisinya sebagai merek terlaris di Malaysia dan juga merek terkemuka di ASEAN."

Pabrik Pakistan akan menjadi basis produksi Proton yang pertama di Asia Selatan, sebagai strategi memasuki pasar baru di negara dengan populasi 210 juta itu.

Pabrik itu merupakan patungan antara Proton dan mitra lokalnya Alhaj Automotive.

Hong Leong Investment Bank (HLIB) Research mengatakan pabrik di Pakistan akan menandai tonggak penting bagi Proton untuk memperluas pasar ekspor dan menjadi Original Equipment Manufacturer(OEM) internasional.

Proton mungkin tidak perlu merogoh kantong dalam-dalam sebagai belanja modal ke pabrik karena tidak akan memilikinya. Hal ini akan menguntungkan DRB-Hicom (perusahaan induk Proton) dalam jangka panjang.

“Al-Haj telah memperoleh tanah untuk pabrik perakitan Proton di dekat area Port Qasim di Karachi. Al-Haj akan memiliki pabrik perakitan sendiri, sementara Proton akan memberikan dukungan teknis yang diperlukan untuk Al-Haj, ”kata HLIB.

Al-Haj adalah distributor resmi dan perakit kendaraan Proton di Pakistan, setelah upacara penandatanganan resmi pada Agustus 2018.

Al-Haj berencana untuk memperkenalkan kendaraan berteknologi tinggi dan modern dalam berbagai kategori termasuk sedan entry level, sedan menengah, crossover / SUV, MPV dan hatchback di Pakistan.

“Kami positif dengan pendirian pabrik Proton baru di Pakistan, untuk melayani pasar lokal Pakistan, dan juga berpotensi, pasar regional Asia Selatan.

"Kami memahami bahwa Proton tidak akan mengeluarkan capex untuk pabrik perakitan Pakistan, karena Proton tidak memiliki pabrik," kata HLIB dalam laporannya baru-baru ini.

Hal ini mempertahankan panggilan "beli" pada DRB-Hicom dengan target harga RM2.58 di belakang permintaan yang kuat dari model SUV pertama Proton, X70, yang menjadi preseden untuk model berikutnya yang diluncurkan oleh Proton.

"Kami percaya permintaan kuat untuk X70 baru Proton akan memberikan kepercayaan kepada pasar pada peluncuran model baru berikutnya Proton (berdasarkan platform Geely)," kata HLIB.

Tiga bulan lalu, Proton meluncurkan model SUV pertamanya, X70, yang telah meningkatkan penjualan pembuat mobil secara signifikan.

Penjualan Proton naik 42 persen YoY menjadi 12.300 unit dalam dua bulan pertama, yang hampir separuhnya berasal dari penjualan SUV X70.

Penjualan SUV X70 juga meningkatkan pendapatan DRB-Hicom.

Grup ini mencatat laba bersih RM73.02 juta untuk kuartal ketiga yang berakhir 31 Desember 2018, dibandingkan dengan kerugian bersih RM70.03 juta pada periode sebelumnya, karena kinerja keuangan operasi yang lebih baik dari semua divisi bisnisnya.

Pendapatan di kuartal ketiga naik menjadi RM3.17 miliar dari RM2.9 miliar setahun sebelumnya.

"Pendapatan yang lebih tinggi disumbangkan oleh kinerja yang lebih baik dari perusahaan otomotif, termasuk penjualan SUV X70 oleh Proton, yang diluncurkan pada Desember 2018," kata DRB-Hicom.