Regional

Peraturan 5G ditetapkan untuk diluncurkan pada Maret

Akan diatur tentang standar teknis jaringan dan terminal 5G, penomoran dan identifikasi perangkat Internet of Things (IoT), keamanan dan privasi

Muhammad Nazarudin Latief  | 13.12.2019 - Update : 15.12.2019
Peraturan 5G ditetapkan untuk diluncurkan pada Maret Ilustrasi. (Foto file-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Thailand akan meluncurkan aturan-aturan adopsi teknologi 5G pada sistem telekomunikasi mereka, Maret tahun depan, ujar Komisi Penyiaran dan Telekomunikasi Nasional (NBTC).

Peraturan tersebut mencakup standar teknis jaringan dan terminal 5G, penomoran dan identifikasi perangkat Internet of Things (IoT), keamanan dan privasi, struktur pengaturan data dan interoperabilitas data.

Korkij Danchaivichit, wakil sekretaris jenderal NBTC, mengatakan pihaknya telah berbicara dengan sektor swasta untuk membahas rincian jaringan 5G dan standar terminal, seperti dilansir Bangkokpost.

Kerangka peraturan awal diharapkan pada awal 2020 sebelum lelang lisensi 5G pada Februari.

Dia mengatakan penomoran perangkat IoT kemungkinan akan berjalan dalam sistem 14 digit sesuai dengan standar International Telecommunication Union.

Ini dikurangi dari sistem 15 digit setelah sidang terbaru.

"Sistem 14 digit dapat menyediakan sekitar 8 miliar angka yang melayani konektivitas IOT besar di masa depan," kata Korkij.

Draft peraturan untuk penomoran IoT dan identifikasi akan mencakup registrasi dan portabilitas nomor mereka, serta penggunaan perangkat IoT, ujar dia.

"Semua peraturan terkait akan disiapkan untuk ledakan yang diharapkan dalam konektivitas mesin-ke-mesin di seluruh sektor industri," kata Korkij.

Adopsi 5G yang akan datang perlu mempertimbangkan peraturan terkait akun, seperti yang terlibat dengan keamanan dan privasi, struktur pengaturan data dan interoperabilitas data.

"NBTC sedang menyusun kerangka peraturan untuk keamanan dan privasi, yang melibatkan operator telekomunikasi dan konsumen serta struktur pengaturan data," kata dia.

"Kerangka kerja ini diharapkan akan selesai pada kuartal pertama 2020."

Di masa depan, data pelanggan harus didefinisikan dengan jelas sehingga dapat dipisahkan dari data umum yang dapat digunakan untuk kepentingan publik yang optimal, kata Korkij.

Undang-undang Bisnis Telekomunikasi menetapkan bahwa operator telekomunikasi tidak dapat menggunakan data konsumen untuk keuntungan mereka sendiri sehubungan dengan layanan non-telekomunikasi.

Korkij mengatakan NBTC mungkin perlu mengubah bagian ini, yang akan memungkinkan penggunaan data untuk kepentingan publik.

Karena operator telekomunikasi menggunakan struktur pengaturan data yang berbeda, regulator akan mendesak mereka untuk mempermudah konektivitas data karena jumlah perangkat yang terhubung akan meroket di masa depan, kata dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın