Regional

Organisasi anti-korupsi Thailand ajak PM Prayut larang bahan kimia beracun

Tiga bahan kimia pertanian itu sudah dilarang oleh banyak negara

Hayati Nupus  | 14.10.2019 - Update : 14.10.2019
Organisasi anti-korupsi Thailand ajak PM Prayut larang bahan kimia beracun Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Organisasi Anti-Korupsi Thailand (ACT) mendesak Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha untuk turut mengadvokasi larangan penggunaan tiga bahan kimia beracun.

ACT juga meminta warga Thailand untuk mengawasi perdana menteri, meski Komite Bahan Berbahaya Nasional (NHSC) yang memiliki otoritas tunggal pelarangan penggunaan bahan kimia beracun.

“Masyarakat harus mengikuti bagaimana perdana menteri kita bertindak dalam kasus ini, apakah PM Prayut akan menunjukkan tanggung jawab dan melindungi kesehatan orang Thailand? Atau hanya memberikan tanggung jawab kepada NHSC?” ujar ACT, seperti dikutip Bangkok Post.

ACT merupakan organisasi terbaru yang bergabung dengan seruan untuk segera melarang penggunaan bahan kimia beracun.

Organisasi Kesehatan Dunia menemukan masih banyak petani di Thailand yang menggunakan bahan kimia dan dampaknya bisa lintas generasi.

Ketiga bahan kimia beracun itu telah dilarang banyak negara, yaitu paraquat, glyphosate dan chlorpyrifos.

Paraquat dilarang di lebih dari 50 negara, termasuk China dan Vietnam.

Hasil penelitian Universitas Mahidol menyimpulkan bahwa paraquat dapat ditransfer dari ibu hamil ke bayi yang dikandungnya.

Sejak bertahun-tahun lalu kelompok konsumen berkampanye soal larangan ini.

Pada 2017, komite bentukan mantan pemerintah junta merekomendasikan larangan tiga bahan kimia itu.

Kementerian Kesehatan Masyarakat dan Kantor Ombudsman menganjurkan larangan tersebut, seperti halnya beberapa anggota kabinet kelas atas, termasuk wakil perdana menteri dan menteri kesehatan masyarakat Anutin Charnvirakul.

ACT juga meminta NHSC agar membuka hasil musyawarah dan pemungutan suara 29 anggota ke publik, lengkap dengan alasannya.

Rencananya NHSC akan bertemu 22 Oktober mendatang, untuk membahas.

Alih-alih melarang, Mei tahun lalu, NHSC hanya membatasi penggunaannya.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın