Regional

Malaysia keluarkan izin vaksin Covid-19 untuk Sinovac, AstraZeneca

Rabu lalu, Malaysia memulai program vaksinasi Covid-19 kepada para pemimpin negara dan masyarakat

Pizaro Gozali Idrus  | 03.03.2021 - Update : 05.03.2021
Malaysia keluarkan izin vaksin Covid-19 untuk Sinovac, AstraZeneca Seorang petugas medis memasukkan dosis vaksin virus korona (COVID-19) ke dalam suntikan saat kampanye vaksinasi untuk petugas kesehatan di Putrajaya, Malaysia pada 1 Maret 2021. Vaksinasi di Malaysia diberikan dalam 3 tahap. Tahap pertama untuk tenaga kesehatan, tahap kedua untuk lansia, dan tahap ketiga selama 18 tahun ke atas. ( Farid Bin Tajuddin - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA 

Malaysia memberikan izin penggunaan darurat vaksin korona AstraZeneca buatan Inggris dan Sinovac dari China pada Selasa.

Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah menyatakan kedua perusahaan vaksin akan diminta memberikan data tambahan mengenai pengiriman bertahap untuk memastikan efektivitas dan keamanan vaksin yang mereka kembangkan.

“Otoritas kesehatan juga mengevaluasi vaksin korona produksi Rusia, Gamaleya Research Institute dan fasilitas pembotolan lokal untuk vaksin Sinovac,” kata Noor Hisham.

Rabu lalu, Malaysia memulai program vaksinasi Covid-19 kepada para pemimpin negara dan masyarakat.

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menjadi orang pertama di Malaysia menjalani vaksin.

Selain Muhyiddin, Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah dan empat staf Kementerian Kesehatan lainnya juga akan menjalani vaksinasi.

Pelaksanaan vaksinasi di Malaysia dilakukan melalui tiga fase.

Fase pertama akan menyasar 500.000 pekerja di garis depan yang berlangsung mulai hari ini hingga April.

Pada Minggu, sebanyak 312.390 dosis vaksin Pfizer-BioNTech yang didatangkan dari Singapura tiba di Malaysia.

Hingga saat ini, 571.802 pekerja di garis depan telah mendaftar untuk melakukan suntikan vaksin.

Sebanyak 57,3 persen dari jumlah tersebut merupakan tenaga medis dan perawatan Kesehatan.

Sedangkan 42,7 persen sisanya berasal dari anggota sektor keamanan termasuk Angkatan Bersenjata Malaysia, Polisi Kerajaan Malaysia, Korps Relawan Rakyat, Departemen Bea Cukai, dan Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Malaysia.

Tahap kedua vaksinasi akan berlangsung dari bulan April hingga Agustus dengan sasaran kelompok lansia berusia 60 tahun ke atas serta kelompok rentan dengan masalah morbiditas dan penyandang disabilitas.

Selanjutnya tahap ketiga vaksinasi dijadwalkan berlangsung pada Mei 2021 hingga Februari 2022 bagi warga berusia 18 tahun ke atas.

Pemerintah mengatakan program tersebut bertujuan untuk memberikan imunisasi terhadap infeksi Covid-19 kepada sekitar 80 persen populasi negara tersebut, baik penduduk lokal maupun asing.

Malaysia sebelumnya telah memperoleh 66,7 juta dosis vaksin Covid-19 melalui Fasilitas COVAX, dari lima produsen.

Vaksin tersebut antara lain Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, Sinovac, CanSinoBIO dan Sputnik V.

Malaysia mencatat 1.555 infeksi Covid-19 pada Selasa, menjadikan total infeksi di negara itu menjadi 304.135.

Malaysia juga mencatat 6 kematian baru akibat Covid-19 dalam sehari.

Dengan tambahan data ini, pasien meninggal akibat Covid-19 di Malaysia menjadi 1.141 orang.

Malaysia juga melaporkan sebanyak 2.528 pasien sembuh dalam 24 jam, sehingga jumlah kepulihan Covid-19 di negara itu sejak pandemi menjadi 278.431.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın