Regional

Indonesia harap utusan khusus ASEAN terkait Myanmar diputuskan dalam pertemuan menlu

Menteri Luar Negeri RI menyampaikan tidak ada perkembangan signifikan setelah lebih dari 100 hari para pemimpin negara ASEAN bertemu di ASEAN dan menyepakati konsensus lima poin

Devina Halim  | 02.08.2021 - Update : 03.08.2021
Indonesia harap utusan khusus ASEAN terkait Myanmar diputuskan dalam pertemuan menlu Presiden Indonesia Joko Widodo tiba di sekretariat ASEAN untuk menghadiri KTT ASEAN tentang krisis Myanmar di Jakarta, Indonesia pada 24 April 2021. ( Sekretariat Kepresidenan Indonesia - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA

Indonesia berharap penunjukan utusan khusus ASEAN untuk mengatasi krisis di Myanmar dapat diputuskan dalam pertemuan antara menteri luar negeri ASEAN.

Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-54 beserta rangkaian pertemuan antara ASEAN dengan mitra dialog lainnya digelar secara virtual mulai Senin hari ini hingga 6 Agustus.

“Serta adanya komitmen militer Myanmar untuk memberikan akses penuh pada special envoy untuk menjalankan tugasnya,” ungkap Menlu RI Retno Marsudi dalam konferensi pers daring seusai pertemuan AMM, Senin.

Dalam pertemuan itu, Retno menyampaikan tidak ada perkembangan signifikan setelah lebih dari 100 hari para pemimpin negara ASEAN bertemu di ASEAN dan menyepakati konsensus lima poin.

Isi konsensus antara lain menyerukan penghentian kekerasan di Myanmar, membentuk utusan khusus ASEAN, serta menyediakan bantuan kemanusiaan ke Myanmar.

Indonesia berharap, ujar Retno, Myanmar nantinya dapat segera menyetujui usulan ASEAN mengenai penunjukan utusan khusus.

Retno meminta utusan khusus dapat segera bekerja dengan mandat jelas dari ASEAN serta dipastikan memiliki akses untuk bertemu dengan berbagai pihak dan dalam pergerakannya selama bertugas di Myanmar.

Indonesia sekaligus mendesak agar implementasi poin lainnya dalam konsensus juga dapat segera terlaksana, termasuk dalam hal pemberian bantuan.

“Terus terhambatnya implementasi 5 point of consensus tidak membawa kebaikan bagi ASEAN. Oleh karenanya, sudah waktunya ASEAN mengambil keputusan yang decisive,” ungkap Retno.

Apabila langkah konkret implementasi konsensus lima poin gagal disepakati dalam pertemuan, Indonesia mengusulkan agar tindak lanjut konsensus dikembalikan kepada pemimpin negara-negara ASEAN.

Nantinya, pemimpin negara anggota ASEAN diharapkan dapat memberikan arahan mengenai langkah ASEAN berikutnya.

Myanmar diguncang kudeta militer pada 1 Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan.

Berdasarkan laporan kelompok masyarakat sipil, pasukan junta telah menewaskan 940 orang kudeta militer.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.