India, Bangladesh sepakat perlu upaya besar repatriasi rohingya
Langkah langkah itu termasuk peningkatan keamanan dan kondisi sosial ekonomi di Rakhine, ujar Perdana Menteri Bangladesh
Jakarta Raya
JAKARTA (AA) – Perdana Menteri India Narendra Modi dan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina sepakat soal perlunya upaya yang lebih besar untuk memfasilitasi kembalinya ratusan ribu pengungsi Muslim Rakhine.
“Langkah langkah itu termasuk peningkatan keamanan dan kondisi sosial ekonomi di Rakhine,” ujar Sheikh Hasina, seperti dikutip Myanmar Times.
India akan memberikan bantuan kemanusiaan tambahan untuk membantu pengungsi yang tinggal di kamp-kamp di Bangladesh.
Ini merupakan krisis pengungsi terbesar di Asia dalam beberapa dekade, dengan 700.000 pengungsi dari utara Rakhine yang melarikan diri ke Bangladesh di tengah konflik antara militer dengan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) sejak Agustus 2017.
Di Majelis Umum PBB, Yanghee Lee mengatakan bahwa laporan yang beredar Jumat menyebutkan kondisi kehidupan bagi Muslim yang tersisa di utara Rakihine “tetap tak membaik.”
Pelapor khusus PBB yang ditunjuk Dewan Hak Asasi Manusia yang bermarkas di Jenewa mengatakan warga Muslim tak dapat meninggalkan desa mereka untuk mencari nafkah dan membuat mereka bergantung pada bantuan kemanusiaan.
Sementara akses akan bantuan kemanusiaan itu “telah sangat berkurang”.
“Sementara situasi tak aman untuk mereka kembali,” kata dia.
Dia juga menyatakan keprihatinannya soal upaya penghapusan penduduk desa Muslim dari catatan administrasi sehingga membuat kepulangan mereka lebih tak mungkin lagi.
Pemerintah mensyaratkan pengungsi yang kembali harus menyodorkan “kartu verifikasi nasional”, dan menurut Lee, itu bukan solusi kewarganegaraan bagi umat Islam di utara Rakhine.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.