Regional

Gabungan NGO ASEAN desak tindakan efektif kembalikan hak Palestina

“Majelis Umum PBB yang mengadopsi Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina tidak boleh berhenti hanya pada sebuah deklarasi,” terang Azmi

Pizaro Gozali Idrus  | 29.11.2021 - Update : 30.11.2021
Gabungan NGO ASEAN desak tindakan efektif kembalikan hak Palestina Palestina. (Foto file - Anadolu Agency)

JAKARTA

Gabungan kelompok Muslim di Asia Tenggara menyerukan masyarakat internasional untuk memperingati Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina yang bertepatan pada 29 November. 

Mohd Azmi Abdul Hamid, koordinator ASEAN People's Advocacy for Palestine mengatakan Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina harus menjadi seruan keras bagi masyarakat internasional tidak hanya untuk mendukung perjuangan Palestina tetapi untuk menyadari perlunya tindakan efektif untuk merebut kembali hak-hak bangsa Palestina yang merdeka.

“Majelis Umum PBB yang mengadopsi Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina tidak boleh berhenti hanya pada sebuah deklarasi. Semua resolusi di PBB harus ditindaklanjuti dengan tindakan tega,” terang Azmi dalam pernyataannya pada Senin.

Kelompok itu antara lain terdiri dari Alliance of World Mosques in Defence of Al Aqsa (Malaysia), Al Aqsa Working Group (Indonesia), Council of Humanitarian Networking of Syekhul Islam Office (Thailand), Humanitarian and  Justice  Organization (Cambodia), Southern Arakan Social and Welfare Community (Myanmar), National Commission Muslim Filipinos (Philippines).

Azmi menyerukan kepada OKI untuk menerjemahkan semua resolusinya terkait Palestina.

“OKI harus menolak kesepakatan normalisasi bahwa beberapa pemimpin Arab cenderung untuk terlibat dengan Israel,” terang Azmi.

Azmi juga menyayangkan ketidakmampuan PBB dalam memajukan dan menegakkan segudang resolusi terkait penderitaan rakyat Palestina.

“Kesepakatan normalisasi yang maju oleh beberapa negara Arab dengan Israel adalah bukti dari deklarasi solidaritas yang tidak berarti dengan rakyat Palestina oleh beberapa pemimpin Arab. Sekarang tidak lebih dari sekedar retorika,” kata Azmi.

Pada tahun 1977, Majelis Umum PBB menyerukan peringatan tahunan tanggal 29 November sebagai Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina.

Yerusalem tetap menjadi jantung konflik Timur Tengah, dengan warga Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur -- yang diduduki Israel sejak 1967 -- pada akhirnya bisa menjadi ibu kota negara Palestina merdeka.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.