Washington DC
Kasim Ileri
WASHINGTON
Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya tidak tertarik untuk terlibat dalam konflik baru di Timur Tengah.
Meskipun begitu, Pentagon tetap mengirim kapal perusaknya ke lokasi serangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman.
"Kami akan membela kepentingan kami, tetapi perang dengan Iran tidak ada dalam kepentingan strategis kami, juga bukan untuk kepentingan terbaik masyarakat internasional," kata juru bicara Komando Sentral AS (CENTCOM) Letnan Kolonel Earl Brown dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu disampaikan setelah dua kapal tanker komersial - Front Altair berbendera Kepulauan Marshall dan Kokuka Courageous berbedera panama - yang sedang dalam perjalanan ke Taiwan dan Singapura dari Qatar dan Arab Saudi, diserang di dekat Selat Hormuz, yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman.
Sepertiga dari gas alam cair dan seperlima dari konsumsi minyak dunia melewati Selat Hormuz setiap hari, menjadikannya jalur transit vital bagi pasokan energi global.
Brown mengatakan kapal perusak USS Mason sedang dalam perjalanan menuju lokasi serangan.
Dia menyebut serangan tersebut sebagai ancaman nyata terhadap kebebasan navigasi dan kebebasan perdagangan internasional.
Brown menambahkan bahwa AS dan mitranya di kawasan itu akan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk membela diri dan kepentingannya.
Sebelumnya, USS Bainbridge telah menyelamatkan 21 pelaut dari Kokuka Courageous dan mereka saat ini berada di kapal perusak.
"USS Bainbridge tetap berhubungan dekat dengan M/V Kokuka Courageous dan merupakan otoritas komando AS di tempat kejadian. Gangguan terhadap USS Bainbridge dan misinya tidak akan ditoleransi," ujar Brown.
*Servet Gunerigok berkontribusi pada berita ini