Politik

Aliansi keagamaan Pakistan sebut situasi jelang pemilu 'mengancam'

Ketua aliansi politik Muttahida Majlis-e-Amal menganggap para pekerja politik berada di bawah ancaman usai serangan pada reli politik yang terjadi baru-baru ini

Muhammad Abdullah Azzam  | 21.07.2018 - Update : 22.07.2018
Aliansi keagamaan Pakistan sebut situasi jelang pemilu 'mengancam' Ilustrasi: Spanduk kampanye berbagai tokoh politik terlihat di sejumlah jalan di Pakistan. (Foto File - Anadolu Agency)

İslamabad

Islamuddin Sajid

ISLAMABAD

Aliansi politik lima partai keagamaan di Pakistan, Muttahida Majlis-e-Amal (MMA), mengungkapkan kekhawatiran mereka atas ‘situasi mengancam’ menjelang pemilihan umum di negara tersebut pada 25 Juli mendatang.

“Serangan-serangan teroris dalam reli politik ditujukan untuk menyebarkan ketakutan bagi para pekerja politik ini adalah tanggung jawab komisi pemilihan dan pemerintah sementara untuk memastikan keamanan semua kandidat, dan memberikan kesempatan yang sama bagi para partai politik dalam kampanye pemilihan mereka,” ungkap ketua MMA Maulana Fazlur Rehman kepada Anadolu Agency.

Setidaknya 160 orang, termasuk dua kandidat, tewas dalam ledakan yang menargetkan demonstrasi pemilihan MMA, Partai Nasional Awami dan Partai Balochistan Awami di provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan pekan lalu.

Rehman mengatakan hanya satu partai politik yang dapat "dengan bebas menjalankan kampanye pemilihannya," sementara partai-partai lain menghadapi ancaman keamanan. Rehman merujuk pada kandidat dari Pakistan Tehrik-e-Insaf yang juga merupakan mantan atlit kriket Imran Khan.

Sementara itu, ketua partai Jamat-e-Islami yang juga merupakan ketua MMA Siraj ul Haq, memperingatkan bahwa pihak dari dalam maupun luar negeri akan mempertanyakan seluruh proses pemilihan tersebut jika jajak pendapat diadakan dalam "situasi mengancam."

MMA merupakan aliansi politik lima partai agama besar yang termasuk dalam aliran-aliran pemikir Sunni dan Syiah terbesar di Pakistan. Partai-partai yang tergabung dalam aliansi tersebut antara lain Jamat-e-Islami, Jamiat Ulema-e-Islam, Jamiat Ulema-e-Pakistan, Tehrik-e-Islami dan Jamiat Ahle-Hadith.

MMA yang didirikan pada tahun 2002, telah mengejutkan para pakar politik dengan kemunculannya sebagai aliansi terbesar ketiga di Majelis Nasional Pakistan, dan menjadi partai mayoritas di provinsi-provinsi KP dan Balochistan pada pemilihan umum 2002 lalu.

Hanya saja, aliansi tersebut tidak aktif selama satu dekade terakhir akibat perbedaan pendapat antara dua partai terbesar, Jamat-e-Islami dan Jamiat Ulema-e-Islam.

Para petinggi MMA mengatakan bahwa tujuan mereka merekonstruksi lagi aliansi partai tersebut adalah untuk menyelamatkan negara mereka dari pihak-pihak yang ingin merusak ‘identitas keislaman negara Pakistan’.

Menurut manifesto MMA, negara kesejahteraan Islam akan dibentuk, di mana parlemen akan membentuk kebijakan luar negeri, interior dan pertahanan negara.

Manifesto tersebut mengatakan, publik dipastikan akan menerima pelayanan kesehatan dan fasilitas pendidikan gratis, serta sistem riba yang diterapkan di negara akan dihapuskan.

Haq menyesalkan keterlibatan "beberapa kelompok berpengaruh" dalam politik dan dia juga mengatakan bahwa demokrasi di negara itu sedang "terkepung."

“Kami tidak pernah menyaksikan pemilihan yang bebas dan adil di Pakistan. Para kelompok feodal lokal dan kelompok-kelompok berpengaruh lainnya menentukan hasil pemilihan dan membagi-bagikan kursi di antara mereka sendiri,” tambahnya.

Haq mengumumkan pihaknya akan meluncurkan suatu gerakan nasional terhadap status-quo di negara tersebut usai pemilihan 25 Juli nanti.

Berbicara tentang perkembangan Turki, Haq menuturkan bahwa rakyat Turki telah memilih pemimpin yang jujur dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AK). Dia mengatakan Turki telah menjadi negara yang ekonominya kuat di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

“Para pemilih Turki berpendidikan dan mereka tahu siapa yang tulus dengan mereka. Di Pakistan, situasinya berbeda, tapi saya berharap para pemilih di negara akan memberikan suara mereka kepada pemimpin yang jujur kali ini,” ungkap Haq.

Dia berjanji untuk mengikuti model pembangunan Turki setelah berkuasa.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.