Türkİye, Dunia, Operasi Mata Air Perdamaian

Presiden Turki, Rusia akan bahas Suriah, Selasa

Erdogan dan Putin bertemu pada Selasa di kota pantai Sochi di Rusia

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 21.10.2019 - Update : 22.10.2019
Presiden Turki, Rusia akan bahas Suriah, Selasa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri). (Foto file - Anadolu Agency)

Ankara

Diyar Guldogan

ANKARA 

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan melakukan kunjungan kerja ke kota pesisir Rusia, Sochi, untuk membahas Suriah dengan Presiden Vladimir Putin.

Kunjungan itu dilakukan setelah Turki meluncurkan Operasi Mata Air Perdamaian pada 9 Oktober untuk mengamankan perbatasannya dengan menghilangkan unsur-unsur teroris guna memastikan kembalinya pengungsi Suriah dengan aman dan integritas wilayah Suriah.

Pada 17 Oktober, Turki setuju untuk menghentikan Operasi Mata Air Perdamaian selama 120 jam untuk memungkinkan penarikan pasukan teroris YPG/PKK dari zona aman di Suriah utara.

Ankara bertekad untuk menumpas kelompok teroris PKK dan cabangnya YPG/PYD yang merupakan ancaman terbesar bagi masa depan Suriah dan membahayakan integritas teritorial dan struktur kesatuan negara.

Di tengah operasi, Ankara juga terus menjaga kontak dengan Rusia dan Iran yang berusaha mencari solusi untuk konflik Suriah.

Turki, Rusia dan Iran adalah negara penjamin yang menjadi perantara gencatan senjata di Suriah pada Desember 2016, yang mendorong pada pembicaraan Astana dan berjalan paralel dengan pembicaraan Jenewa yang dipimpin PBB.

Dalam pertemuan trilateral di Ankara pada 16 September, Erdogan, Putin dan Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan kembali kesiapan mereka untuk memfasilitasi peluncuran Komite Konstitusi Suriah, yang akan bertemu pada 30 Oktober di Jenewa.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengumumkan pembentukan sebuah badan untuk menulis konstitusi baru bagi Suriah setelah perang selama lebih dari delapan tahun yang telah menghancurkan negara dan rakyatnya.

Suriah telah terjebak dalam perang saudara yang ganas sejak awal 2011, ketika rezim Bashar al-Assad menindak protes pro-demokrasi dengan kekerasan.

Sejak itu, menurut PBB, lebih dari setengah juta orang telah terbunuh dan lebih dari 10 juta lainnya mengungsi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.