Nasional

Satgas: Kabupaten/kota zona oranye dominasi tujuan mudik

Satgas Covid-19 meminta kepala daerah di zona oranye mengeluarkan kebijakan pembatasan demi mencegah penularan Covid-19

Devina Halim  | 11.05.2021 - Update : 11.05.2021
Satgas: Kabupaten/kota zona oranye dominasi tujuan mudik Penumpang tiba di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Provinsi Riau, Indonesia pada 5 Mei 2021. Meskipun pemerintah Indonesia telah secara resmi melarang perjalanan mudik dari 6 hingga 17 Mei untuk mencegah penularan virus korona, sebagian orang masih melakukan perjalanan untuk merayakan Idul Fitri di kampung halamannya. ( Dedy Sutisna - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, kabupaten/kota yang termasuk zona oranye menjadi tujuan para mudik.

Adapun zona oranye adalah daerah dengan risiko penularan Covid-19 yang berisiko sedang.

“Ini harus menjadi perhatian kita bersama mengingat di provinsi-provinsi ini penularan lebih mungkin terjadi dengan cepat,” ungkap Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa.

Berdasarkan data Satgas per 9 Mei 2021, terdapat 324 kabupaten/kota di zona oranye yang tersebar di provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat.

Kabupaten/kota di zona oranye itu, antara lain, Cilacap, Brebes, Semarang, Garut, Tasikmalaya, Bekasi, Sidoarjo, Gresik, Samosir, Kota Medan, Musi Banyuasin, Muara Enim, Solok, serta Kota Padang.

Wiku meminta kepala daerah di wilayah tersebut untuk segera mengeluarkan kebijakan pembatasan demi mencegah penularan Covid-19.

Satgas berharap kebijakan pemerintah daerah dapat mencegah peningkatan kasus Covid-19.

Wiku menegaskan larangan mudik selama 6-17 Mei 2021 tersebut berlaku di seluruh wilayah Indonesia, termasuk kabupaten/kota yang saling terhubung.

“Silakan lakukan silaturahmi yang menjadi hak sosial dan beragama setiap warga negara secara virtual,” ucap Wiku.

Selama larangan mudik, polisi berjaga di 381 titik lokasi untuk mencegah pemudik melintas.

Meski telah ada larangan mudik, masih ada masyarakat yang nekat mudik.

Pemerintah menyatakan 4.123 pemudik Lebaran tahun ini diketahui positif Covid-19 setelah diperiksa tes usap dalam Operasi Ketupat.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan tes usap dilakukan pada 6.742 orang pemudik secara acak.

Dari 4.123 orang positif, 1.686 orang di antaranya melakukan isolasi mandiri dan 75 orang lainnya dalam perawatan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın