Nasional

Rasio elektrifikasi di NTT ditargetkan mencapai 90 pada akhir 2019

NTT adalah daerah dengan rasio elektrifikasi paling rendah secara nasional karena sulitnya medan untuk membangun pembangkit dan transmisi

Muhammad Nazarudin Latief  | 15.05.2019 - Update : 16.05.2019
Rasio elektrifikasi di NTT ditargetkan mencapai 90 pada akhir 2019 Ilustrasi: Fasilitas transmisi listrik. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Muhammad Latief

JAKARTA

Pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada akhir 2019 mencapai 90 persen, meningkat 19 persen dari Maret tahun ini yang mencapai 71 persen, ujar Juru Bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Agung Pribadi, Rabu.

Menurut dia saat ini pemerintah fokus pada program penyambungan listrik gratis PLN dengan sasaran rumah tangga miskin dan tidak mampu.

"Ada 11 ribu Kepala Keluarga (KK) yang akan menerima program sambungan listrik gratis di NTT," ungkap Agung.

Hambatan terbesar penyelesaian program ini adalah tidak adanya jaringan tegangan rendah untuk semua KK.

Namun menurut dia pemerintah tetap optimistis program ini akan terealisasi karena ada rencana penambahan infrastruktur baru berupa Jaringan Tegangan Menengah dan Tegangan Rendah, lengkap dengan Trafo Distribusi.

Menurut data pemerintah, NTT menjadi daerah dengan rasio elektrifikasi paling rendah di Indonesia dalam program nasional ini.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) pernah mengungkapkan hambatan utama untuk membangun pembangkit listrik di kawasan ini adalah konstruksi daerahnya yang sangat sulit.

Beberapa vendor bahkan harus meninggalkan proyek konstruksi pembangkit karena tekstur tanahnya yang sangat keras.

Selain itu karena sebagian besar kontur tanah di provinsi NTT berupa kepulauan, pegunungan, dan beberapa desanya terletak di lereng-lereng bukit, sulit bagi PLN untuk mengangkut material proyek.

Pemerintah sempat membagikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) sebagai solusi sementara agar masyarakat tetap menikmati aliran listrik sambil menunggu pembangunan pembangkit.

Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Djoko R Abumanan mengatakan infrastruktur pendukung sistem kelistrikan di NTT terus dipercepat dengan pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kV Ruteng - Bajawa.

SUTT ini akan memperkuat dan memperluas jangkauan sistem interkoneksi di NTT, ujar dia.

Transmisi tersebut menurut Djoko akan melewati beberapa kabupaten antara lain: Manggarai Timur (Bojong) - Nagekeo, Ende (Kampung Ropa), Maumere, Wairita dan Kabupaten Larantuka.

"Untuk jangka pendek pada triwulan III, dapat dioperasikan seksi Ruteng - Bejawa," kata Djoko.

Hingga akhir 2018, pemerintah mencatat rasio elektrifikasi sebesar 98,30 persen atau 66,92 juta rumah tangga.

Tahun ini 2019, pemerintah menargetkan bisa mencapai rasio elektrifikasi sebesar 99,9 persen.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.