Nasional

Jokowi bangun food estate di Sumba Tengah, NTT, untuk tekan kemiskinan

Berdasarkan data yang diterima Presiden Joko Widodo, 34 persen, kemiskinan di NTT berada di wilayah Sumba Tengah

Erric Permana  | 23.02.2021 - Update : 24.02.2021
Jokowi bangun food estate di Sumba Tengah, NTT, untuk tekan kemiskinan Presiden Joko Widodo (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Presiden Joko Widodo menegaskan pembangunan lumbung pangan nasional atau food estate di Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menekan kemiskinan di wilayah itu.

Jokowi -- sapaan akrab Presiden Joko Widodo -- mengatakan berdasarkan data yang diterimanya, 34 persen kemiskinan di NTT berada di wilayah Sumba Tengah.

"Panen yang ada di Sumba Tengah ini masih setahun baru sekali yaitu padi dan kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai," jelas Jokowi saat meninjau lokasi food estate di Sumba Tengah, NTT pada Selasa.

Jokowi menyatakan baru menyiapkan lahan 5.000 hektar sebagai food estate untuk ditanam padi serta jagung.

Dia pun merencanakan akan menyiapkan lahan 10.000 hektar.

"Nantinya dibagi 5.600 hektar untuk padi dan 4.400 hektar untuk jagung," jelas dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengakui penyebab utama permasalahan di wilayah NTT yakni kurangnya pasokan air.

"Saya sudah perintahkan dari Menteri PU untuk dilihat kemungkinan dibangun waduk atau bendungan kemudian tambahan untuk embung dan juga sumur bor," jelas Jokowi.

Jika program food estate di NTT, Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara berhasil, dia berencana akan menerapkan di provinsi lainnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyiapkan sejumlah lokasi proyek lumbung pangan nasional atau food estate.

Daerah-daerah tersebut yakni Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau di Kalimantan Tengah dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Sumatera Utara.

Jokowi sempat menunjuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai penanggung jawab program food estate.

Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan kawasan itu nantinya akan menjadi pusat logistik cadangan strategis bagi Indonesia dalam menghadapi ancaman biologi di masa depan.

Pengembangan food estate meliputi diversifikasi pangan yang digarap di area seluas 164 ribu hektare.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.