Nasional

Indonesia upayakan peningkatan kualitas ibadah jemaah haji

Menteri Lukman menuturkan hasil evaluasi terkait layanan akomodasi, konsumsi, transportasi dan layanan lain mendapatkan kesan yang cukup baik

18.08.2019 - Update : 18.08.2019
Indonesia upayakan peningkatan kualitas ibadah jemaah haji Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (Foto file - Anadolu Agency)

Pizaro Gozali

JAKARTA 

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) berupaya agar kualitas ibadah jemaah haji Indonesia terus mengalami peningkatan, kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. 

Usai menghadiri Exit Meeting sekaligus evaluasi awal penyelenggaraan haji di Kantor Urusan Haji, di Jeddah, Sabtu, Menteri Lukman mengatakan ada dua hal terkait dengan peningkatan kualitas ibadah.

Pertama, materi ibadah yang akan diperkaya dan sempurnakan dan kedua adalah petugas-petugasnya.

“Kita akan lebih selektif dan dari sisi jumlah akan lebih proporsional terkait dengan jumlah jamaah itu sendiri," ujar Menteri Lukman dalam keterangan resminya.

Menurut Menteri Lukman, peningkatan kualitas ibadah dapat ditelaah dari dua aspek, yakni materi-materi yang disampaikan kepada jamaah, dan petugas-petugasnya khususnya para pembimbing ibadah serta konsultan ibadah yang berkualitas.

Exit Meeting yang diikuti oleh para pimpinan PPIH Saudi Arabia 2019 bersama seluruh delegasi Amirul Hajj ini merupakan forum refleksi dan evaluasi terhadap progress perkembangan penyelenggaraan haji tahun ini.

"Meskipun tentu belum selesai penyelenggaraan haji tahun ini, tapi setidak-tidaknya di tengah-tengah penyelenggaraan haji tahun ini apalagi pasca wukuf ini kita bisa mendapatkan hal-hal yang sifatnya pokok yang bisa cermati dan kita kembangkan ke depan," ujar Menag.

Menteri Lukman menuturkan hasil evaluasi terkait layanan akomodasi, konsumsi, transportasi dan layanan lain mendapatkan kesan yang cukup baik.

"Saya menyatakan bahwa tahun depan harus kita jadikan tahun peningkatan kualitas ibadah," tutur dia.

Menteri Lukman juga menyampaikan masukan dari delegasi Amirul hajj agar di masa mendatang buku-buku manasik haji harus lebih lengkap, tidak hanya terkait tata cara berhaji tetapi juga ditambah dengan hal-hal yang lebih substantif, lebih krusial dari ritual prosesi haji.

"Sehingga kemudian selama berhaji ini jamaah tidak hanya sekadar menyandang predikat haji karena sudah melaksanakan manasik tata cara haji, tapi mereka mendapatkan ilmu wawasannya berkembang lebih baik," pungkas dia.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.