Nasional

Indonesia klaim masuki fase pemulihan ekonomi meski pertumbuhan masih negatif

Pemulihan ekonomi Indonesia berada pada tren menuju positif, dengan kurva V, ujar Menteri Airlangga

Muhammad Nazarudin Latief  | 05.05.2021 - Update : 06.05.2021
Indonesia klaim masuki fase pemulihan ekonomi meski pertumbuhan masih negatif Aktivitas di pasar terapung di Sungai Martapura, Lok Baintan, Kalimantan Selatan. (Jefri Tarigan - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA

Pemerintah tetap optimistis perekonomian nasional berada pada laju perbaikan, meski pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2021 masih berada pada zona negatif yaitu minus 0,74 persen.

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto mengatakan Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp2.703 triliun, mendekati kuartal pertama 2020.

“Pemulihan ekonomi kita berada pada tren menuju positif, dengan kurva V,” ujar Menteri Airlangga dalam konferensi pers, Rabu.

Menurut dia semua indikator ekonomi menunjukkan arah perbaikan meski masih ada beberapa sektor yang masih minus.

Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga kuartal ini membaik meski masih berkontraksi sebesar 2,23 persen. Angka ini lebih baik dibanding kuartal keempat tahun lalu yang berkontraksi 3,61 persen.

Kontraksi konsumsi rumah tangga paling dalam terjadi pada kuartal kedua 2020 sebesar 5,52 persen, kemudian membaik pada kuartal berikutnya menjadi 4,05 persen.

Produsen menyambut peningkatan konsumsi ini dengan produksi dan investasi yang cukup meningkat sehingga Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) hanya terkontraksi sebesar 0,23 persen lebih baik daripada triwulan sebelumnya yang terkontraksi dalam sebesar 6,15 persen.

Sedangkan ekspor malah menunjukkan pertumbuhan positif cukup tinggi sebesar 6,74 persen, naik dibanding kuartal lalu yang berkontraksi sebesar 7,21 persen.

Kontraksi ekspor paling dalam terjadi pada kuartal kedua 2020 sebesar 12,02 persen kemudian kuartal berikutnya berkontraksi 11,66 persen.

Impor juga sudah masuk pada zona positif, tumbuh 5,27 persen pada kuartal ini, padahal pada kuartal empat tahun lalu masih berada pada zona negatif sebesar 13,52 persen.

Industri pengolahan juga menunjukkan perbaikan didorong permintaan global, hanya terkontraksi sedalam 1,38 persen, sektor pertanian bahkan mampu tumbuh 2,95 persen.

“Optimisme ini menguatkan ekspektasi terhadap perekonomian Indonesia untuk rebound pada 2021,” ujar Menteri Airlangga.

Menurut dia angka pertumbuhan pada kisaran 4,5 hingga 5,3 persen menurut dia masih sangat mungkin dicapai.

“Pola konsumsi juga meningkat pada Ramadhan dan Lebaran,” ujar dia.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan kinerja ekonomi kuartal ini mengindikasikan tren pemulihan yang solid dan optimisme ekonomi pascapandemi.

Namun hal ini hanya bisa berlanjut jika penambahan kasus positif Covid-19 harus dijaga terus menurun dan pelaksanaan program PEN terus diperkuat.

Menurut dia pandemi belum sepenuhnya usai, dengan bercermin pada kasus yang terjadi di India dengan rekor kasus positif per hari bisa mencapai 400 ribu.

“Upaya pembukaan aktivitas ekonomi perlu dilaksanakan secara lebih hati-hati dan memperhatikan disiplin terhadap protokol kesehatan,” ujar dia.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.