Nasional

Indonesia buka kemungkinan patroli bersama cegah penyanderaan Abu Sayyaf

Menkopolhukam mengatakan Kementerian Luar Negeri Indonesia telah berkoordinasi dengan pemerintah Filipina dan Malaysia

Errıc Permana  | 22.01.2020 - Update : 22.01.2020
Indonesia buka kemungkinan patroli bersama cegah penyanderaan Abu Sayyaf Ilustrasi; Kapal perang Indonesia. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Indonesia membuka kemungkinan untuk melakukan patroli bersama dengan Filipina dan Malaysia untuk mencegah terjadi lagi penyanderaan kru kapal warga Indonesia di Perairan Sabah oleh kelompok Abu Sayyaf.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD juga membuka kemungkinan untuk melakukan penyergapan bersama terhadap kelompok teror Abu Sayyaf.

Mahfud mengatakan Kementerian Luar Negeri Indonesia telah berkoordinasi dengan pemerintah Filipina dan Malaysia.

"Ya kita masih bicarakan langkah-langkahnya karena kita ingin menyelesaikan bukan sekedar yang lima itu karena sudah terjadi berkali-kali kan? Nanti yang lima selesai, capek kita, ada lagi ada lagi," kata Mahfud di kantornya pada Selasa.

"Kita sebenarnya sedang berpikir penyelesaian yang jangka panjang bukan kasus per kasus begitu," tambah dia.

Abu Sayyaf kembali melakukan penyanderaan pada tanggal 16 Januari 2020 pukul 20.00 waktu setempat.

Konfirmasi penyanderaan didapat saat kapal ikan dengan nomor registrasi SSK 00543/F kembali dari perairan Sabah, Malaysia pada 17 Januari 2020 pukul 21.10 waktu setempat.

Di dalam kapal itu terdapat tiga awak kapal berkewarganegaraan Indonesia yang dilepaskan dan lima awak kapal WNI lainnya dibawa kelompok Abu Sayyaf.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.