Nasional

74 WNI kru kapal Diamond Princess akan diobservasi 28 hari usai evakuasi

Observasi perlu dilakukan karena kapal pesiar tersebut telah dikategorikan sebagai episentrum baru coronavirus desease (Covid-19)

Nicky Aulia Widadio  | 21.02.2020 - Update : 23.02.2020
74 WNI kru kapal Diamond Princess akan diobservasi 28 hari usai evakuasi Penumpang Kapal Pesiar The Diamond Princess menggunakan masker saat mereka dalam proses karantina di Daikoku Pier Cruise Terminal di Yokohama bay, Jepang pada 13 Februari 2020. ( David Mareuil - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA

Kementerian Kesehatan RI akan mengobservasi 74 warga negara Indonesia (WNI) kru kapal Diamond Princess selama 28 hari setelah dievakuasi dari Yokohama, Jepang.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan observasi perlu dilakukan karena kapal pesiar tersebut telah dikategorikan sebagai episentrum baru coronavirus desease (Covid-19).

Pasalnya, jumlah kasus Covid-19 di Diamond Princess telah mencapai 15 persen dari total populasi kapal. Ada 634 kasus positif Covid-19 dari total 3.711 orang yang ada di kapal itu.

Durasi 28 hari ditetapkan berdasarkan ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait observasi terhadap orang-orang yang berasal dari episentrum.

“Khusus WNI dari kapal Diamond Princess di Jepang maka harus dilakukan juga observasi selama dua kali masa inkubasi atau 28 hari,” kata Yuri dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Saat ini 74 WNI itu masih berada di dalam kapal tersebut bersama kru dari berbagai negara. Sementara empat WNI yang positif terjangkit masih dirawat di Jepang dan tidak ikut dievakuasi ke Indonesia.

Pemerintah belum memutuskan waktu keberangkatan tim penjemput para WNI itu.

Indonesia juga masih menunggu hasil pemeriksaan Otoritas Jepang terhadap seluruh kru Diamond Princess yang diperkirakan rampung dalam satu hari ke depan.

“Hasilnya mungkin diumumkan oleh pemerintah Jepang tanggal 22. Kalau ada yang positif akan dipindahkan ke rumah sakit, kalau negatif maka pemerintah Jepang sudah meminta mereka dijemput oleh negara masing-masing,” ujar Yuri.

Pemerintah telah menyiapkan dua opsi evakuasi para WNI. Opsi pertama yakni menjemput WNI menggunakan kapal dr Soeharso milik TNI, sedangkan opsi kedua yakni menjemput mereka melalui jalur udara.

Yuri mengatakan 74 WNI itu akan diperiksa ulang begitu memasuki wilayah Indonesia

Petugas juga akan mengelompokkan mereka berdasarkan tingkat kerentanan terhadap Covid-19 selama masa observasi.

Pemerintah sedang menyiapkan tempat observasi untuk 74 WNI, salah satunya di Natuna yang menjadi tempat observasi mahasiswa Indonesia yang dievakuasi dari Provinsi Hubei, China beberapa waktu lalu.

Namun menurut Yuri, belum ada keputusan lokasi observasi WNI asal Diamond Princess ini hingga Jumat siang.

Jika para WNI dijemput menggunakan KRI dr Soeharso, maka para WNI akan menghabiskan masa observasi di atas kapal tersebut selama perjalanan kembali ke Indonesia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.