Dunia, Jamal Khashoggi

Trump: polemik S400-F35 salah Obama, bukan Turki

Pemerintahan Obama mengatakan tidak, tidak, tidak ketika Turki ingin membeli Patriot, kata Trump, membela Turki dalam masalah S400

Surya Fachrizal Aprianus  | 29.06.2019 - Update : 01.07.2019
Trump: polemik S400-F35 salah Obama, bukan Turki Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Amerika Serikat Donad Trump dalam sesi pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang, pada 29 Juni 2019. (Metin Aktas - Anadolu Agency)

Ankara

Vakkas Doğantekin,Beyza Binnur Dönmez

ANKARA 

Presiden A.S. Donald Trump pada hari Sabtu memberikan pesan kuat tentang beragam masalah global dalam pidatonya pada pertemuan puncak G20 di Osaka, Jepang.

Dalam sesi tanya jawab dia menanggapi pertanyaan tentang ketegangan S400-F35 antara AS dan Turki. Trump mengatakan ia menempatkan Amerika sebagai yang pertama dalam semua hal, tetapi tidak bisa menutup mata terhadap perlakuan tidak adil terhadap Turki oleh mantan pemerintah AS, merujuk kepada penanganan Barack Obama atas permintaan Turki untuk membeli sistem pertahanan AS.

Terlepas dari aliansi strategis sebagai sesama anggota NATO, sejak 2017 Turki dan AS berselisih atas keputusan Turki untuk membeli S-400, sistem pertahanan rudal buatan Rusia, dan ancaman AS untuk memutuskan kontraknya untuk menjual F-35 untukTurki.

Untuk mempertahankan diri, Turki pertama kali berusaha membeli rudal Patriot buatan AS. Tetapi ketika AS mengirim senjata dan amunisi ke musuh-musuh yang Turki, semisal kelompok teror YPG / PYD di Suriah utara, Washington mengabaikan kebutuhan Turki akan sistem pertahanan yang dibutuhkannya dari AS.

Meskipun ada seruan dari AS agar Turki membatalkan kesepakatannya dengan Rusia, para pejabat Turki menggambarkan transaksi mereka dengan Rusia sebagai "kesepakatan yang sudah beres."

"Pemerintahan Obama mengatakan tidak, tidak, tidak ke Turki ketika mereka ingin membeli Patriot dan mereka [Turki] membeli S400," kata Trump menyebut keengganan dan kegagalan pemerintahan Obama untuk menjual Patriot ke Turki.

Menyalahkan pemerintah Obama atas ketegangan S400-F35 yang sedang berlangsung antara kedua negara, Trump mengatakan itu bukan kesalahan Turki atau Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

"Erdogan adalah pria yang tangguh tetapi saya cocok dengannya," kata Trump, berterima kasih kepada presiden Turki karena membebaskan Pendeta Amerika Andrew Brunson yang ditahan di penjara Turki atas dugaan keterlibatannya dalam kudeta 2016 melawan pemerintah Turki.

Dia dibebaskan pada Oktober, sebagai satu langkah yang dipuji oleh pemerintah AS.

Setelah pertemuan kedua pemimpin di Osaka, Gedung Putih mengatakan Trump menyuarakan keprihatinan atas "potensi pembelian" Turki atas S-400 Rusia selama pertemuan AS-Turki di sela-sela KTT G20 di Jepang.

"Presiden [Donald Trump] menyatakan keprihatinan tentang potensi pembelian Turki atas sistem pertahanan rudal S-400 Rusia, dan mendorong Turki untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam kerja sama pertahanan dengan cara yang memperkuat aliansi NATO," kata Gedung Putih

Khashoggi

Trump menghindari pertanyaan soal jurnalis Saudi Jamal Khashoggi selama pertemuannya dengan Erdogan. Tetapi ketika ditanya dalam sesi pidato penutupan, ia mengatakan dia 'sangat marah tentang semua itu'.

Hal itu merujuk pada pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Oktober pihak Saudi. Tim eksekutor diyakini bertindak atas perintah Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman (MBS).

Namun, Trump melanjutkan retorikanya bahwa "Arab Saudi adalah sekutu yang hebat" dan mengisyaratkan tidak akan ada tindakan terhadap MBS atau kerajaan Saudi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.