Türkİye

Teroris wanita PKK bunuh diri untuk hindari pemerkosaan

Anggota wanita PKK melarikan diri dari organisasi teror itu atau menghabiskan nyawanya sendiri untuk menghindari pemerkosaan dan pelecehan

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 19.02.2019 - Update : 20.02.2019
Teroris wanita PKK bunuh diri untuk hindari pemerkosaan Ilustrasi: Pasukan teroris PKK. (Foto file - Anadolu Agency)

Ankara

Orhan Onur Gemici dan Sertac Bulur

ANKARA

Testimoni para teroris PKK, yang ditangkap oleh pasukan keamanan Turki atau melarikan diri dari organisasi teroris, mengungkapkan bahwa anggota perempuan dari kelompok teror itu terus menerus mengalami pelecehan seksual dan pemerkosaan, yang memaksa mereka melakukan aksi bunuh diri.

Menurut informasi yang diperoleh Anadolu Agency dari sumber keamanan, kesaksian itu juga mengungkapkan bahwa mereka yang tertangkap ketika berusaha melarikan diri dari kelompok teroris akan dieksekusi.

Seorang teroris pria, yang bertugas sebagai penjaga Murat Karayilan, pemimpin kelompok teror PKK, mengatakan dalam kesaksiannya bahwa seorang teroris wanita melakukan bunuh diri dengan granat tangan setelah diperkosa oleh Karayilan.

Seorang teroris wanita lain mengatakan dia diperkosa pada malam kedua kedatangannya di Gunung Qandil, Irak, tempat PKK menyembunyikan pangkalan-pangkalan utamanya.

"Saya melaporkan kejadian itu kepada orang yang bertanggung jawab di pagi hari. Dia membawa saya ke tempat penampungannya untuk mendengarkan saya tentang kejadian itu, tetapi kemudian dia juga memperkosa saya," kata teroris wanita itu kepada para interogator.

Seorang teroris berinisial CK, mengatakan anggota teroris dalam posisi komando dibiarkan melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan dalam kelompok.

Seorang teroris wanita bernama kode Zilan Dicle memberikan kesaksian tentang salah satu teroris wanita.

"Tahun lalu, saya mendengar tentang seorang teman wanita yang bunuh diri dengan granat tangan di kamp Bole. Segera setelahnya, saya baru mengetahui bahwa itu adalah Zeynep, yang bernama kode Beritan Hilal, dan bahwa dia bunuh diri setelah mengalami banyak perkosaan," ujar dia.

Pelecehan seksual dan pemerkosaan bukanlah hal baru bagi organisasi teroris PKK yang memulai kampanye terornya pada 1984.

Pada 1995, Seorang teroris wanita bernama kode Rojin dari Mardin dikirim ke Abdullah Ocalan, pemimpin PKK yang sekarang dipenjara, dan dia kemudian diperkosa oleh anggota senior PKK berinisial HA.

Setelah kehamilannya yang berusia 6 bulan terungkap, dia dicampakkan ke Sungai Tigris di timur Turki hingga tewas.

Teroris perempuan lain yang berinisial BA mengatakan teroris berinisial SC diperkosa dan kemudian dieksekusi pada 1994 setelah diketahui hamil.

PKK, yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa, melakukan kampanye teror terhadap Turki selama lebih dari 30 tahun dan bertanggung jawab atas tewasnya hampir 40.000 orang.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.