Nasional

Peneliti: Orang Indonesia minim ketertarikan dengan isu internasional

CSIS menyebut masyarakat Indonesia cenderung lebih memberi perhatian pada isu yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari

Megiza Soeharto Asmail  | 21.11.2018 - Update : 21.11.2018
Peneliti: Orang Indonesia minim ketertarikan dengan isu internasional Ilustrasi salah satu aktivitas masyarakat Indonesia. Studi Centre for Strategic and International Study (CSIS) menyebut masyarakat Indonesia kurang tertarik dengan isu internasional, mereka lebih menyukai isu yang berhubungan langsung seperti kemiskinan dan kesehatan. ( Jefri Tarigan - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

Megiza Asmail

JAKARTA

Kepala Departemen Hubungan Internasional Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia Shafiah Muhibat menyebut isu internasional masih minim diusung oleh tim kampanye calon presiden dan wakil presiden pada musim kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) kali ini.

Shafiah menilai kondisi tersebut cenderung disebabkan oleh masyarakat Indonesia yang lebih suka memerhatikan isu yang berhubungan langsung dengan keseharian seperti kemiskinan, pendidikan, kesehatan ataupun lapangan pekerjaan.

“Kalau soal politik luar negeri urusannya apa? Masyarakat punya kecenderungan tidak peduli dengan isu yang tidak terkait langsung dengan mereka,” kata Shafiah dalam diskusi CSIS di Jakarta, Rabu.

Dia menambahkan, teknologi media sosial yang mempermudah masyarakat mengakses berita tidak serta-merta membuat masyarakat ingin mendalami isu kebijakan luar negeri ataupun masalah internasional.

CSIS, sebagai lembaga peneliti soal kebijakan pemerintah, mengimbau tim kampanye dapat memunculkan isu kebijakan luar negeri dalam debat Pilpres 2019. Kata dia, isu tersebut dapat memberi pendidikan yang berbeda untuk masyarakat.

“Capres dan cawapres mau atau tidak menaikkan isu ini? Inisiasi mereka juga. Peran media juga penting karena bisa mengedukasi publik,” ujar Shafiah.

Meski ketertarikan masyarakat dinilai minim, di tempat yang sama, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Capres-Cawapres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin Meutya Hafid mengaku timnya kerap diserang isu kebijakan luar negeri capres petahana.

“Isu luar negeri memang tak menarik, betul. Tapi justru kenapa kami banyak diserang isu luar negeri?” kata Meutya.

Dia mencontohkan salah satunya ketika banyak kritik yang disampaikan lewat media sosial ketika Presiden Jokowi berkomunikasi dengan pemerintah China dan Myanmar.

Meutya pun menegaskan, hubungan diplomatik pemerintahan Presiden Jokowi periode mendatang dengan China maupun Amerika pun akan tetap dilanjutkan.

“Mengenai IMF juga tak akan kendor. Pak Jokowi akan lebih banyak lagi kerja sama dengan IMF,” tutur dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.