Pemerintah janjikan remisi narapidana Sulteng yang serahkan diri
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengaku ratusan narapidana yang kabur saat gempa dan tsunami menyerang Sulawesi Tenggara belum diketahui rimbanya
Jakarta Raya
Erric Permana
JAKARTA
Pemerintah akan memberikan penghargaan berupa remisi kepada narapidana yang menyerahkan diri setelah kabur dari lembaga pemasyaratan di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, karena bencana gempa dan tsunami.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengaku ada seribuan lebih narapidana yang telah menyerahkan diri setelah kabur karena bencana. Namun, dia mengakui ratusan narapidana lainnya hingga kini belum diketahui keberadaannya.
"Seribuan narapidana sudah masuk di lapas, menyerahkan diri secara sukarela. Ada yang menyerahkan diri di Solo, Jawa Tengah," kata Yasonna di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu.
Lama remisi yang diberikan oleh pemerintah, ujar Yasonna, masih akan dikaji.
Sebelumnya, Sebanyak 1.425 narapidana dan tahanan di Sulawesi Tengah melarikan diri usai gempa dan tsunami melanda Palu dan Donggala.
Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Sri Puguh Budi Utami menyatakan jumlah tersebut berasal dari sejumlah lapas dan rutan yang terdampak gempa.
Utami menyampaikan total ada 3.220 warga binaan yang berada di rutan dan lapas di Sulawesi Tengah. Dari jumlah tersebut, hanya 1.795 warga binaan yang tetap berada dalam tahanan.