Nasional

Densus 88 tangkap 36 terduga teroris kelompok JAD dalam sepekan

Belum ada indikasi para terduga teroris berencana menyasar pelantikan presiden yang digelar pada Minggu, 20 Oktober

Nicky Aulia Widadio  | 16.10.2019 - Update : 18.10.2019
Densus 88 tangkap 36 terduga teroris kelompok JAD dalam sepekan Ilustrasi. (Foto file-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Detasemen Khusus 88 Anti-teror telah menangkap 36 terduga teroris sejak kasus penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto pada Kamis pekan lalu.

Mereka ditangkap di sejumlah wilayah antara lain di Jambi, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Utara.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal mengatakan para terduga teroris ini berkaitan dengan pimpinan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi, Abu Zee.

Sebanyak 90 persen dari terduga teroris yang ditangkap “berbai’at” kepada Daesh secara online.

Mereka juga saling berkomunikasi satu sama lain melalui aplikasi pesan singkat.

“Mereka berinteraksi, belajar merakit bom melalui online. Otomatis borderless dan mereka berpencar dimana-mana, jumlahnya juga tidak sedikit,” kata Iqbal di Jakarta, Rabu.

Iqbal menuturkan Densus 88 masih berupaya mendalami jaringan ini untuk mengetahui motif-motif mereka.

Hasil penyidikan sementara menunjukkan mereka menargetkan menyerang polisi dan markas polisi. Ada juga yang disiapkan sebagai pelaku bom bunuh diri.

“Kita ingin mendalami apakah mereka bergerak spontan atau ada yang menyuruh,” kata dia.

Dia menegaskan belum ada indikasi para terduga teroris berencana menyasar pelantikan presiden yang digelar pada Minggu, 20 Oktober.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan para terduga teroris ini bergerak sendiri-sendiri tanpa teroganisasi dalam suatu kelompok.

Pelaku penusukan Wiranto, Abu Rara, misalnya melakukan aksi tersebut secara spontan tanpa mengetahui siapa Wiranto.

Dia hanya mendengar ada pejabat negara yang datang ke Pandeglang, Banten dan menyerang dengan senjata tajam tanpa ada perencanaan yang matang.

Abu Rara sebelumnya telah masuk dalam radar pemantauan Densus karena pernah dinikahkan oleh pimpinan JAD Bekasi, Abu Zee, yang lebih dulu ditangkap pada akhir September lalu.

Namun rekam jejak Abu Rara menunjukkan dia tidak pernah mengikuti pelatihan militer atau terkait dengan rencana aksi teror dari kelompok JAD.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.