Ekonomi, Nasional

Wapres soroti rendahnya realisasi pengumpulan zakat

Wapres Ma’ruf mengatakan penghimpunan dana sosial zakat, infak, dan sedekah di Indonesia baru sekitar Rp8 triliun atau 3,5 persen dari potensi Rp230 triliun

İqbal Musyaffa  | 13.11.2019 - Update : 14.11.2019
Wapres soroti rendahnya realisasi pengumpulan zakat Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin menyampaikan pesan maulid dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat malam, 8 November 2019. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyoroti kinerja penghimpunan dana sosial keagamaan seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf di Indonesia yang masih rendah bila dibandingkan dengan potensi yang ada.

Wapres Ma’ruf mengatakan penghimpunan dana sosial zakat, infak, dan sedekah di Indonesia baru sekitar Rp8 triliun atau 3,5 persen dari potensi Rp230 triliun.

“Oleh karena itu, kita akan mendorong pertumbuhan social fund, misalnya zakat dan wakaf,” ujar Wapres dalam acara the 6th Indonesia Sharia Economic Festival di Jakarta, Rabu.

Wapres mengatakan pemerintah akan melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, termasuk dengan mendorong industri halal serta pendanaan berbasis sosial.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan bahwa dia bersama Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia menjadi pusat keuangan syariah dunia.

Dia menambahkan Indonesia juga sudah menjadi negara penerbit sukuk terbesar di dunia serta pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai negara produsen produk halal yang bisa tersebar ke seluruh dunia.

Selain itu, pemerintah akan mengubah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) menjadi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, dengan menguatkan kelembagaannya dan menguatkan sasaran-sasarannya. 

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.