Ekonomi

Wapres Jusuf Kalla: Perdagangan ciptakan kemakmuran semua bangsa

“Tanpa perdamaian, tak mungkin kita berdagang. Perdagangan dapat meningkatkan produktivitas,” ujar JK

Muhammad Nazarudin Latief  | 16.10.2019 - Update : 17.10.2019
Wapres Jusuf Kalla: Perdagangan ciptakan kemakmuran semua bangsa Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) didampingi Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kiri) mengamati produk yang dipamerkan dalam Trade Expo Indonesia (TEI) di Tangerang, Banten pada Rabu 16 Oktober 2019. (Kementerian Perdagangan - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan para pengusaha Indonesia untuk menjaga kepercayaan partner global dengan hanya menjual produk-produk berkualitas tinggi.

"Expo ini bukan hanya untuk melihat produk, tetapi [pengusaha internasional] harus membeli. Karena itu, pengusaha Indonesia harus menjaga kepercayaan dan menjual produk yang baik," ujar Wapres Jusuf Kalla saat membuka Trade Expo Indonesia (TEI) di Indonesia Convention Exhibition (ICE), di Tangerang, Banten.

Wapres Kalla mengingatkan para pengusaha ini tentang situasi ekonomi global yang terpengaruh perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Kalla justru ingin membuat moment perdagangan itu menjadi momentum untuk menjaga perdamaian dan menciptakan kemakmuran bersama.

Menurut Kalla, “tanpa perdamaian, tak mungkin kita berdagang. Perdagangan dapat meningkatkan produktivitas. Artinya, menciptakan kemakmuran bagi semua bangsa.”

“Pada dasarnya perdagangan melanjutkan usaha, memberikan lapangan kerja yang besar. Kita harus berjuang untuk itu," ujar dia.

Menurut Kalla, pada dasarnya tidak ada suatu negara yang dapat memenuhi kebutuhan sendiri karena itu harus membeli dari negara lain.

Untuk membayarnya, negara-negara ini harus menjual produk mereka, karena itu tercipta situasi "menjual dan membeli".

"Itulah esensi perdagangan internasional menjadi tumpuan kita semua," ujar Kalla.

TEI 2019 ini kata Kalla adalah etalase kinerja perdagangan Indonesia, sekaligus mengajak negara lain masuk dalam kerja sama perdagangan.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam siaran persnya mengatakan ada sebanyak 1.497 perusahaan yang mema memamerkan produk dan jasa terbaik di Indonesia.

Mulai dari manufaktur, produk kreatif inovatif, industri strategis, hingga kerajinan.

Hingga kini, sudah terdaftar 6.025 buyers dari 120 negara, seperti Malaysia, Arab Saudi, Nigeria, China, India, Thailand, Amerika Serikat, Filipina, dan Sri Lanka.

Mereka Sudan mendaftarkan sebanyak 10.079 permintaan terhadap produk unggulan Indonesia seperti kopi, makanan dan minuman dalam kemasan, produk bahan makanan, tekstil dan garmen, serta kerajinan tangan.

“Sudan ada jadwal 84 penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan 25 negara dari program misi pembelian (buying mission), id antaranya dengan Jepang, Malaysia, Spanyol, Somalia, India, dan Australia,” ujar Menteri Enggar.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.