Ekonomi

Sri Mulyani: Dampak bentrokan pasca-pilpres terhadap ekonomi nasional relatif kecil

Pelemahan nilai tukar rupiah dan IHSG lebih banyak dipicu oleh ketidakpastian ekonomi global akibat langkah tiba-tiba Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor asal China

İqbal Musyaffa  | 23.05.2019 - Update : 24.05.2019
Sri Mulyani: Dampak bentrokan pasca-pilpres terhadap ekonomi nasional relatif kecil Sejumlah mobil polisi dibakar massa saat bentrokan dengan polisi anti huru hara di daerah Slipi, Jakarta, Indonesia pada 22 Mei 2019. (Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

Aksi demonstrasi yang menentang hasil pemilihan presiden pada 21 dan 22 Mei lalu hingga berujung bentrokan diklaim tidak terlalu memengaruhi kondisi perekonomian dalam negeri.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan hal tersebut dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pelemahan nilai tukar rupiah dan IHSG lebih banyak dipicu oleh ketidakpastian ekonomi global akibat langkah tiba-tiba yang dilakukan Presiden AS Donald Trump untuk menaikkan tarif impor barang asal China.

“Padahal sempat muncul harapan negosiasi kedua negara akan ada kesepakatan, namun Trump secara cepat membuat keputusan karena tidak puas dengan progres negosiasi,” jelas Menteri Sri.

Menurut Sri Mulyani, tindakan Trump tersebut membuat pasar dan pengambil kebijakan di banyak negara tidak dapat mengantisipasi perubahan drastis tersebut sehingga memberikan elemen kejutan pada perekonomian.

Sementara itu, dia menambahkan para investor dan pelaku ekonomi telah mengantisipasi kemungkinan situasi terburuk setelah pengumuman hasil pemilu presiden oleh KPU sehingga tidak ada elemen kejutan terkait hal tersebut.

“Meski begitu, kerusuhan sangat disayangkan. Investor dan kepala negara sahabat telah memberikan selamat kepada pemenang pemilu dan itu menunjukkan bahwa mereka confident dengan penyelenggaraan pemilu dan hasilnya,” jelas Menteri Sri.

Dia menambahkan terkait adanya sengketa pemilu seharusnya dapat diselesaikan sesuai dengan mekanisme yang ada dalam undang-undang sehingga bisa menunjukkan kepada pelaku usaha dalam dan luar negeri bahwa Indonesia bisa menyelesaikan sengketa sesuai mekanisme demokrasi yang sudah disepakati bersama.

“Kita buat undang-undang sendiri, kalau ada perbedaan dan percaya pada institusi yang menjalankan tugasnya, sikap ini menimbulkan kepercayaan semua negara kepada Indonesia," kata Sri Mulyani.

Ada Rp1,7 triliun aliran modal masuk, aktivitas bank normal

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo juga sependapat dengan Menteri Sri terkait tidak adanya dampak berarti dari bentrokan tanggal 21 dan 22 Mei terhadap perekonomian nasional.

Dia mengatakan hal tersebut terlihat dari adanya aliran modal asing yang masuk dalam dua hari terakhir sebesar Rp1,7 triliun pada Surat Berharga Negara (SBN).

“Sementara pada minggu lalu justru ada outflow Rp7,3 triliun akibat eskalasi perang dagang,” ungkap Perry.

Perry menekankan bahwa faktor global terkait ketegangan eskalasi perang dagang sangat memengaruhi kondisi inflow, outflow, serta perkembangan moneter dan nilai tukar di berbagai negara.

Kemudian Perry menambahkan nilai tukar rupiah pada hari ini cenderung menguat di level Rp14.470-14.475 per dolar AS dengan mekanisme pasar yang semakin meningkat.

“Jual beli berjalan baik, eksportir semain banyak yang jual devisa hasil ekspornya ke pasar valas sehingga stabilitas rupiah terjaga,” kata dia.

Perry menambahkan rupiah memang sempat ditutup melemah pada kemarin di level Rp14.520-14.530 sebagai respon faktor global dan juga domestik akibat adanya demonstrasi yang berujung bentrokan.

“BI terus tekankan komitmen kami untuk terus berada di pasar melakukan stabilisasi nilai tukar sesuai fundamentalnya,” tegas Perry.

Dia juga memperkirakan rupiah akan tetap bergerak stabil dan bahkan cenderung menguat.

“Saat terjadi outflow, kami akan intervensi di pasar valas ataupun pembelian SBN dari pasar sekunder saat asing melepas kepemilikan SBN-nya,” tambah dia.

BI telah membeli SBN dari pasar sekunder secara year to date sejumlah Rp19,47 triliun di luar surat berharga syariah negara (SBSN) di pasar primer dengan jumlah Rp32,93 triliun year to date.

Perry menambahkan kondisi aktivitas perbankan juga tetap berjalan lancar meskipun sejumlah bank di sekitar lokasi bentrokan menutup operasionalnya.

“Kegiatan perbankan berjalan normal. Hari ini 13 bank sudah lakukan penarikan uang di BI,” jelas dia.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso juga mengatakan saat ini transaksi di perbankan sudah banyak menggunakan layanan elektronik dan nasabah bisa bertansaksi kapanpun dan di manapun sehingga fisik kantor perbankan tidak menjadi penting.

“Bank tutup bukan berarti tidak ada aktivitas sehingga tidak heran settlement di BI tetap tinggi,” jelas Wimboh.

IHSG kembali ke level 6.000

Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur BI Perry Warjiyo, dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso yang mengatakan bentrokan kemarin tidak terlalu berdampak pada perekonomian juga terlihat pada kinerja IHSG yang kembali masuk ke level 6.000.

Wimboh mengatakan IHSG pada kemarin saat terjadi bentrokan ditutup melemah 11,7 poin ke 5.939,6. Namun, hari ini sudah kembali ke level 6.000.

Pada penutupan sesi I tadi siang, IHSG ditutup pada level 6.029,58 dan terus menguat. Sampai akhir perdagangan hari ini, IHSG ditutup menguat 1,57 persen di posisi 6.032.

Dia menjelaskan sejak awal Mei, IHSG telah turun 8 persen karena faktor global yang signifikan akibat Trump menaikkan tarif impor asal China.

Sementara bila dihtung sejak awal tahun, IHSG melemah 4,1 persen. Pelemahan ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di regional Asia.

Wimboh menginformasikan bahwa sepanjang Mei terdapat net sell Rp10,6 triliun di pasar saham karena langkah drastis Trump dalam menyikapi perang dagang.

Akan tetapi, investor asing secara total selama 2019 masih mencatatkan net buy Rp56,4 triliun dan dana kelolaan pada reksadana sampai akhir April sejumlah Rp505,4 triliun.

“Jadi dapat disimpulkan lebih banyak faktor global dibanding domestik yang memengaruhi perekonomian,” lanjut Wimboh.

Kemudian sampai penutupan perdagangan hari ini, saat IHSG menguat 1,57 persen, aksi jual atau net sell asing yang dilakukan investor asing masih terjadi, yakni sebesar Rp497 miliar.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.