Nasional

Situs cekfakta diretas usai debat Pilpres

Ada dugaan peretasan berkaitan dengan live fact checking saat debat Pilpres

Nicky Aulia Widadio  | 20.02.2019 - Update : 21.02.2019
Situs cekfakta diretas usai debat Pilpres Ilustrasi (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Nicky Aulia Widadio

JAKARTA 

Situs pengecekan fakta cekfakta.com diretas pada sejak Selasa, 29 Februari 2019 atau dua hari setelah debat Pemilihan Presiden 2019 putaran kedua.

Cekfakta.com merupakan kolaborasi sejumlah media untuk mengecek fakta dan data dari informasi yang beredar di masyarakat melalui media sosial.

Peretas mengubah DNS situs cekfakta ke situs Youtube kemudian menampilkan video perempuan dan video hantu.

Hingga Rabu pukul 14.00, situs cekfakta.com masih belum bisa diakses seperti sedia kala.

Inisiator cekfakta.com Wahyu Dhyatmika mengatakan peretas menggunakan identitas Elliot Alderton dengan alamat email thegreatofsociety@gmail.com.

“Dengan bantuan admin IDWebhost, email akses yang tadinya diganti sudah kami restore,” kata Wahyu melalui pesan singkat, Rabu.

Peretasan terjadi setelah situs cekfakta.com melakukan live fact checking bersama 24 media online pada Minggu, 17 Februari di kantor Google.

“Ada dugaan peretasan terkait dengan live fact checking ini,” tutur dia.

Wahyu mengatakan pihaknya belum mengidentifikasi sosok peretas.

“Kita sedang pertimbangkan lapor polisi,” ujar Wahyu.

Dia menyayangkan peretasan terhadap situs cekfakta.com mengingat situs ini merupakan upaya untuk mencerahkan dan memberi informasi yang akurat kepada publik.

"Ke depan kami akan memperbaiki sistem pengamanan situs ini dan akan terus berkolaborasi memverifikasi klaim dan melawan hoax serta disinformasi,” tutur Wahyu.

Ketua Communication & Information System Security Research Center (CISSReC), Pratama Persadha menyarankan para pengelola situs, termasuk cekfakta.com merancang sistem pengamanan yang lebih baik untuk menghindari serangan siber semacam ini.

“Apalagi dengan tujuan untuk memerangi hoax, bisa jadi ada yang tidak suka lalu menyerang situs mereka,” tutur Pratama.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.