Penjualan eceran Februari membaik, meski masih berkontraksi
Tren penjualan pada Maret diperkirakan akan terus naik sejalan dengan permintaan masyarakat dan cuaca yang mendukung konsumsi
Jakarta Raya
JAKARTA
Kinerja penjualan eceran meningkat pada Februari, meski masih berada pada fase kontraksi dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) -2,7 persen, ujar pengumuman Bank Indonesia, Senin.
Angka ini membaik dibandingkan dengan -4,3 persen pada Januari.
“Tren ini diperkirakan juga akan berlanjut pada Maret,” ujar Bank Indonesia (BI).
Perbaikan tersebut didorong oleh permintaan masyarakat yang meningkat saat Imlek dan libur nasional.
Menurut BI, perbaikan permintaan barang terjadi pada hampir semua kelompok, seperti bahan bakar kendaraan bermotor, perlengkapan rumah tangga hingga suku cadang dan aksesoris.
BI memperkirakan pada Maret, IPR sudah tidak lagi pada fase negatif, tapi bisa tumbuh 2,9 persen.
Hal ini sejalan dengan permintaan masyarakat yang meningkat di tengah cuaca yang mendukung.
“Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BKMG) bahwa rata-rata curah hujan dalam kisaran menengah (50-150 mm) dan telah melewati puncak musim hujan,” ujar BI.
Seluruh kelompok mencatatkan kinerja penjualan yang meningkat, terutama sandang dan rekreasi.
Namun secara tahunan penjualan eceran tetap pada fase negatif sebesar -17,1 persen, namun lebih baik dari tahun sebelumnya yang berkontraksi sedalam -18,1 persen.
“Sedangkan untuk inflasi pada tiga bulan mendatang masih stabil, sementara enam bulan mendatang turun,” ujar BI dalam pengumuman.