Ekonomi

Pemerintah tambah waktu pemberian subsidi bunga KUR hingga akhir Desember

Iskandar Simorangkir mengatakan kebijakan ini mengubah ketetapan relaksasi KUR dari sebelumnya diberikan tambahan subsidi bunga KUR sebesar 6 persen selama 3 bulan dan 3 persen pada 3 bulan berikutnya sejak akad restrukturisasi KUR

Iqbal Musyaffa  | 13.08.2020 - Update : 13.08.2020
Pemerintah tambah waktu pemberian subsidi bunga KUR hingga akhir Desember Ilustrasi: Aktivitas perdagangan UMKM. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Pemerintah memberikan perpanjangan waktu pemberian subsidi kredit usaha rakyat (KUR) hingga akhir Desember dari sebelumnya hanya hingga September serta besaran tambahan subsidi KUR menjadi 6 persen juga hingga akhir tahun 2020.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan kebijakan ini mengubah ketetapan relaksasi KUR dari sebelumnya diberikan tambahan subsidi bunga KUR sebesar 6 persen selama 3 bulan dan 3 persen pada 3 bulan berikutnya sejak akad restrukturisasi KUR.

“Ada kemungkinan debitur yang dapat subsidi bunga sejak Maret lalu, bisa menerima subsidi bunga selama 9 bulan hingga akhir tahun,” jelas Iskandar dalam konferensi pers virtual, Kamis.

Iskandar mengatakan dengan tambahan besaran subsidi bunga tersebut, maka pemerintah memberikan total subsidi bunga KUR sebesar 19 persen untuk nasabah yang diberikan kepada bank penyalur.

Dia mengatakan kebijakan ini bisa sangat membantu debitur dengan perpanjangan masa pemberian subsidi dan besaran jumlah subsidi tersebut.

Iskandar menjelaskan pemerintah sudah memberikan tambahan subsidi bunga KUR kepada 5,94 juta debitur dengan baki debet Rp121 triliun.

Kemudian, nasabah yang menerima penundaan angsuran pokok paling lama 6 bulan sudah sebanyak 1,55 juta debitur dengan baki debet Rp46,3 triliun.

Selanjutnya, nasabah yang menerima perpanjangan jangka waktu kredit sebanyak 1,56 juta debitur dengan baki debet Rp46,2 triliun serta 14 debitur mendapatkan penambahan limit plafon KUR dengan baki debet Rp3 miliar.

“Program restrukturisasi KUR dan pemberian tambahan subsidi bunga sudah berjalan dengan lancar,” imbuh Iskandar.

Iskandar menambahkan hingga 31 Juli dana KUR yang sudah disalurkan mencapai Rp89,2 triliun kepada 2,67 juta debitur dengan total outstanding keseluruhan KUR mencapai Rp267 triliun.

“Penyaluran KUR sempat tersendat akibat Covid-19 dengan titik terendah penyaluran pada Mei hanya Rp4,75 triliun dan membaik menjadi Rp10,45 triliun di Juni dan Rp13 triliun pada Juli,” urai dia.

Iskandar mengatakan penyaluran KUR semakin mendekati kondisi normal yang terlihat dari adanya permintaan tambahan plafon KUR yang diajukan dua bank penyalur dengan jumlah Rp22,2 triliun di atas jumlah total dana KUR sebesar Rp176,53 triliun.

Dia menambahkan performa kredit macet atau nonperforming loan (NPL) KUR berdasarkan data hingga Juli juga hanya 1,07 persen, membaik dari 1,13 persen pada bulan sebelumnya.

“Ini tidak terlepas dari program restrukturisasi KUR dan juga POJK 11 tahun 2020 yang mengatur relaksasi kategori NPL,” pungkas Iskandar.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.