Ekonomi

Kementerian Perhubungan prediksi puncak mudik pada 20 Desember

60 persen pemudik menggunakan transportasi darat, 24 persen menggunakan transportasi udara, 15 persen pakai kereta api, dan 1 persen transportasi laut

İqbal Musyaffa  | 09.12.2019 - Update : 10.12.2019
Kementerian Perhubungan prediksi puncak mudik pada 20 Desember Ilustrasi. (Foto file-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan mengatakan puncak arus mudik untuk natal 2019 dan tahun baru 2020 (Nataru) diprediksi akan terjadi pada Jumat, 20 Desember mendatang.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan untuk puncak arus mudik bagi pengguna bus diprediksi terjadi pada Sabtu, 21 Desember.

“Ini jadi perhatian untuk pengendalian layanan penumpang umum di simpul transportasi bandara, pelabuhan, dan kereta,” kata Sugihardjo dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Kemudian puncak arus mudik kedua untuk libur tahun baru akan terjadi pada tanggal 27 Desember dengan puncak arus balik terjadi pada 1 dan 2 Januari 2020, kecuali untuk puncak arus balik pengguna pesawat terbang pada 5 Januari 2020.

“70 persen pergerakan Nataru terjadi di dalam wilayah Jawa baik dengan kereta, mobil pribadi, bus, dan pesawat,” ujar dia.

Selanjutnya pergerakan regional mudik tertinggi lainnya terjadi di Sumatera khususnya di Sumatera Utara, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat.

“Khusus untuk moda transportasi darat, yang perlu diantisipasi adalah 14-15 persen bergerak menggunakan tol Jagorawi ke selatan, Puncak, dan Sukabumi,” kata Sugihardjo.

Kemudian pemudik yang bergerak ke arah Merak dan Bakauheni sebesar 9 persen, dan yang bergerak ke arah timur melewati tol Cikampek mencapai 69 persen serta tol Cipularang sebanyak 9 persen.

“Mayoritas pengguna jalan melakukan perjalanan di pagi hari pada pukul 04.00-08.00,” jelas dia.

Sementara itu, berdasarkan survei Kemenhub yang melibatkan 2.200 responden menyatakan 55 persen responden akan melakukan perjalanan mudik natal dan tahun baru.

Dia merinci 48 persen pemudik menggunakan mobil pribadi, 2 persen menggunakan mobil sewa, 8 persen bus, dan 2 persen pakai sepeda motor.

“Kalau digabung, 60 persen menggunakan transportasi darat, 24 persen menggunakan transportasi udara, 15 persen pakai kereta api, dan 1 persen transportasi laut,” ungkap Sugihardjo.

Secara keseluruhan, Kementerian Perhubungan memprediksi total penumpang angkutan umum pada mudik nataru tahun 2019-2020 sebanyak 16,41 juta atau turun 0,18 persen dari tahun lalu.

Penumpang mudik nataru terdiri dari pengguna bus sebesar 1,75 juta yang naik 3,55 persen dari tahun lalu, pengguna kereta api sebanya 5,91 juta tumbuh 4,04 persen dari tahun lalu, dan penumpang kapal laut sebesar 1,19 juta atau tumbuh 1,84 persen dari tahun lalu.

Kemudian, total penumpang penyeberangan sebanyak 2,27 juta tumbuh 6 persen dari tahun lalu, sementara total penumpang pesawat terbang turun 8,4 persen dari tahun lalu sebanyak 5,76 juta menjadi 5,28 juta pada tahun ini.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.