Politik, Dunia, Ekonomi

Kanada tolak Rusia kembali ke G8

Jika ingin bergabung kembali dengan G8, Rusia harus tinggalkan Krimea dan Donbass di Ukraina, kata Menteri Luar Negeri Kanada

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 23.08.2019 - Update : 26.08.2019
Kanada tolak Rusia kembali ke G8 Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland berpidato dalam konferensi duta besar ke-16 pada 27 Agustus 2018 di Kementerian Luar Negeri di Berlin, Jerman. (Abdülhamid Hoşbaş - Anadolu Agency)

Ankara

Beyza Binnur Donmez

ANKARA

Kanada menentang gagasan soal kembalinya Rusia ke G8, mengatakan negara itu tidak boleh disambut kembali sampai menunjukkan komitmen terhadap demokrasi dan supremasi hukum.

Menteri Luar Negeri Chrystia Freeland mengatakan pada konferensi pers di Ottawa pada Jumat bahwa Kanada memiliki posisi yang tegas tentang Rusia dan G7.

"Pelanggaran Rusia terhadap hukum internasional dalam menginvasi Krimea dan mencaploknya dan terus mendukung perang di Donbass adalah sesuatu yang tidak dapat kami biarkan dan itulah sebabnya Rusia diusir dari G7, karena tindakan itu," kata Freeland.

Dia menambahkan bahwa cara bagi Rusia untuk kembali ke G8 sangat sederhana, yaitu dengan meninggalkan Krimea dan mengakhiri perang di Donbass.

Freeland menekankan pencaplokan ilegal Krimea dari Ukraina adalah aneksasi pertama wilayah negara Eropa oleh negara Eropa lainnya sejak Perang Dunia Kedua.

Pernyataan itu muncul setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberi lampu hijau untuk kembalinya Rusia ke kelompok delapan negara ekonomi teratas dunia, yang terdiri dari AS, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia dan Jepang.

Rusia dikeluarkan dari G8 pada 2014 karena pencaplokan Krimea secara ilegal serta dukungan politik dan militernya untuk separatis di Ukraina timur.

Para pemimpin G7 akan bertemu di Kota Biarritz, Prancis, pada Sabtu untuk KTT selama dua hari.

Ukraina telah dilanda konflik di wilayah timurnya sejak aneksasi Krimea oleh Rusia.

Menurut PBB, sekitar 13.000 orang telah terbunuh dalam konflik tersebut sejak 2014.

PBB, AS, Uni Eropa dan Turki tidak mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.