Ekonomi, Nasional

Jokowi: RAPBN 2021 diarahkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional

Pemerintah mengusung tema kebijakan fiskal tahun 2021 yakni ‘Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi’

Iqbal Musyaffa  | 14.08.2020 - Update : 14.08.2020
Jokowi: RAPBN 2021 diarahkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional Presiden Joko Widodo (kiri) menyampaikan pidato saat Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam rangka Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-75 di Gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat 14 Agustus 2020. (Dok Medsos DPR RI - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Presiden Joko Widodo mengatakan Rancangan APBN 2021 diarahkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.

Selain itu, Presiden menambahkan bahwa RAPBN 2021 juga bertujuan mendorong reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas, inovasi, dan daya saing ekonomi.

“RAPBN 2021 juga untuk mempercepat transformasi ekonomi menuju era digital serta pemanfaatan dan antisipasi perubahan demografi,” jelas Presiden Joko Widodo dalam rapat paripurna DPR penyampaian keterangan pemerintah atas rancangan undang-undang APBN 2021 beserta nota keuangan di Jakarta, Jumat.

Presiden yang akrab disapa Jokowi tersebut menjelaskan RAPBN harus mengantisipasi ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia, volatilitas harga komoditas, serta perkembangan tatanan sosial ekonomi dan geopolitik, efektivitas pemulihan ekonomi nasional, serta kondisi dan stabilitas sektor keuangan.

“Pelaksanaan reformasi fundamental juga harus dilakukan melalui reformasi pendidikan, reformasi kesehatan, reformasi perlindungan sosial, dan reformasi sistem penganggaran dan perpajakan,” lanjut Presiden Jokowi.

Dia menambahkan berdasarkan strategi tersebut, pemerintah mengusung tema kebijakan fiskal tahun 2021 yakni ‘Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi’.

Presiden Jokowi mengatakan postur RAPBN 2021 berupa rencana Pendapatan Negara sebesar Rp1.776,4 triliun dan Belanja Negara sebesar Rp2.747,5 triliun sehingga membentuk target defisit anggaran sebesar Rp971,2 triliun atau setara 5,5 persen dari PDB.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.