Ekonomi, Nasional

Jepang siapkan pinjaman murah kepada Indonesia untuk atasi Covid-19

PM Suga menawarkan bantuan keuangan kepada Indonesia sebagai salah satu negara Asia yang paling terpukul oleh pandemi virus korona

Erric Permana  | 20.10.2020 - Update : 21.10.2020
Jepang siapkan pinjaman murah kepada Indonesia untuk atasi Covid-19 Presiden Joko Widodo (kedua kanan) menerima kunjungan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga di Istana Bogor, Selasa, membahas bantuan negara matahari terbit itu untuk menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. (Istana Presiden RI - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA  

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga di Istana Bogor, Selasa, membahas bantuan negara matahari terbit itu untuk menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

PM Suga menawarkan bantuan keuangan kepada Indonesia, sebagai salah satu negara Asia yang paling terpukul oleh pandemi virus korona, dalam pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo, kata sumber diplomatik Jepang, seperti dikutip Japantimes,co.jp.

Indonesia menjadi tujuan PM Suga setelah sebelumnya mengunjungi mitranya dari Vietnam Nguyen Xuan Phuc dalam rangkaian kunjungan ke Asia Tenggara setelah dilantik beberapa waktu lalu.

Kedatangan Suga pada pukul 16.00 WIB di Istana Bogor, Jawa Barat, disambut Presiden Jokowi – sapaan Joko Widodo – dan Ibu Iriana.

Menurut sumber tersebut, Jepang siap memberikan pinjaman berbunga rendah senilai beberapa puluh miliar yen ke Indonesia.

Suga dan Jokowi diperkirakan akan membahas memulai kembali perjalanan antar negara mereka - yang hampir ditangguhkan karena krisis Covid-19 - serta kerja sama dalam pengembangan infrastruktur seperti kereta api dan pelabuhan.

Suga juga berusaha untuk menegaskan rencana untuk mengadakan apa yang disebut pertemuan "dua-plus-dua" antara menteri luar negeri dan pertahanan kedua negara pada tanggal awal untuk memperkuat kerja sama keamanan.

Kunjungan Suga ke kedua negara tersebut terjadi karena ketegasan maritim China yang semakin meningkat mendorong Jepang untuk mencari dukungan dari negara-negara yang berpikiran sama di Asia Tenggara.

Zona ekonomi eksklusif Indonesia tumpang tindih dengan sembilan garis putus-putus China, yang menandai klaim ekspansif ekonomi terbesar kedua di dunia di Laut China Selatan, sementara Vietnam adalah salah satu penggugat dalam sengketa wilayah di wilayah laut.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.