Dunia, Ekonomi

Indonesia raih investasi Rp611,6 triliun hingga akhir September

Total investasi tersebut mencapai 74,8 persen dari target realisasi investasi sepanjang 2020 yang sebesar Rp817,2 triliun

Iqbal Musyaffa  | 23.10.2020 - Update : 27.10.2020
Indonesia raih investasi Rp611,6 triliun hingga akhir September ILUSTRASI: (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan sejak Januari hingga akhir September total investasi baik asing ataupun dalam negeri yang masuk ke Indonesia mencapai Rp611,6 triliun.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan total investasi tersebut mencapai 74,8 persen dari target realisasi investasi sepanjang 2020 yang sebesar Rp817,2 triliun.

“Capaian investasi ini naik 1,7 persen secara tahunan,” ujar Bahlil dalam konferensi pers virtua, Jumat.

Dia mengatakan realisasi investasi hingga bulan September tersebut mampu menyerap 861.581 orang tenaga kerja dari 102.276 proyek investasi.

Bahlil mengatakan penyerapan tenaga kerja tersebut semakin mendekati angka target penyerapan tenaga kerja sepanjang tahun ini yang sebanyak 1,2 juta tenaga kerja.

“Data ini bisa dipertanggungjawabkan dan bukan data bimsalabim,” ungkap Bahlil.

Dia menambahkan realisasi investasi tersebut bila dirinci hampir merata antara investasi dalam negeri dan juga investasi asing.

Penanaman modal dalam negeri (PMDN) hingga September mencapai Rp309,9 triliun atau 50,7 persen dari total investasi dan tumbuh 9,3 persen secara tahunan.

Kemudian penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp301,7 triliun atau 49,3 persen dari total investasi.

“PMA mengalami penurunan 5,1 persen secara tahunan, relatif kecil dari proyeksi beberapa lembaga survei internasional yang memprediksi investasi asing secara global turun 30-40 persen,” urai Bahlil.

Selain itu, Bahlil menambahkan sebaran investasi juga hampir merata antara di Jawa dan luar Jawa.

Hingga September 2020 investasi yang masuk di Jawa sebesar Rp307,5 triliun atau 50,3 persen dari total investasi. Investasi di Jawa mengalami penurunan 6,9 persen secara tahunan.

Sementara investasi di luar Jawa mencapai Rp304,1 triliun atau 49,7 persen dari total investasi dan tumbuh 12,2 persen secara tahunan.

Lokasi investasi terbanyak sepanjang Januari-September 2020 adalah di Jawa Barat Rp86,3 triliun, DKI Rp72,5 triliun, Jawa Timur Rp66,5 triliun, Banten Rp42 triliun, dan Jawa Tengah Rp37,5 triliun.

Kemudian, Bahlil menjelaskan berdasarkan sektor, investasi yang masuk sejak Januari-September paling banyak masuk pada sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp108,4 triliun.

Selanjutnya, investasi pada sektor listrik, gas, dan air sebesar Rp72,9 triliun, investasi pada industri logam dasar, barang ligam, bukan mesin, dan peralatannya sebesar Rp69,8 triliun, investasi sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp55,2 triliun, dan di sektor konstruksi sebesar Rp51,2 triliun.

Dia menambahkan berdasarkan asal negara, investasi asing terbesar pada periode Januari-September 2020 berasal dari Singapura USD7,2 miliar, kemudian China USD3,5 miliar, Hongkong USD2,5 miliar, Jepang USD2,1 miliar, dan Korea Selatan USD1,1 miliar.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.