Ekonomi

Aliran investasi portofolio masuk capai Rp195 triliun

Aliran modal asing tersebut terdiri dari Rp140,6 triliun di dalam Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp52,9 triliun masuk ke dalam portofolio saham

İqbal Musyaffa  | 11.10.2019 - Update : 12.10.2019
Aliran investasi portofolio masuk capai Rp195 triliun Satu kapal tunda terlihat di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, pada 20 Oktober 2017. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan aliran modal asing tersebut terdiri dari Rp140,6 triliun masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp52,9 triliun masuk ke dalam saham. Sementara secara mingguan (week to date) sampai 10 Oktober 2019, aliran modal asing yang masuk ke SBN sebesar Rp3,04 triliun, sementara terdapat modal asing yang keluar dari saham sebesar Rp0,36 triliun sehingga net inflow sepanjang pekan ini sebesar Rp2,54 triliun. (Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Bank Indonesia mengumumkan bahwa secara year to date atau dari Januari hingga Kamis, tanggal 10 Oktober, aliran investasi portofolio asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia mencapai Rp195,5 triliun.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan aliran modal asing tersebut terdiri dari Rp140,6 triliun masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp52,9 triliun masuk ke dalam saham.

Sementara secara mingguan (week to date) sampai 10 Oktober, aliran modal asing yang masuk ke SBN sebesar Rp3,04 triliun, sementara terdapat modal asing yang keluar dari saham sebesar Rp0,36 triliun sehingga net inflow sepanjang pekan ini sebesar Rp2,54 triliun.

“Ini menunjukkan confident terhadap ekonomi Indonesia maupun imbal hasil investasi dalam negeri khususnya terkait SBN masih cukup kuat, terbukti dari berlanjutnya arus investasi portofolio ke SBN,” urai Perry di Jakarta, Jumat.

Sementara itu, aliran modal asing pada saham menurut Perry memang lebih bergejolak dan bergerak naik turun serta keluar masuk.

“Terutama pada masa ini banyak kondisi global yang berpengaruh pada besarnya aliran modal asing ke saham,” ungkap dia.

Perry menjelaskan investasi portofolio yang masih terus masuk tersebut bersama dengan penanaman modal asing juga menjadi sumber pembiayaan untuk current account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan.

Dia meyakini hingga akhir tahun posisi CAD diperkirakan berada di kisaran 2,5 hingga 3 persen sehingga masih konsisten dengan assessment Bank Indonesia sehingga stabilitas eksternal Indonesia masih terjaga.

Perry juga mengatakan CAD masih akan terjaga seiring dengan terjadinya surplus neraca perdagangan pada bulan September. Data pasti surplus menunggu penghitungan akhir dari Badan Pusat Statistik.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.