Dunia

UNICEF: Lebih dari 50 anak tewas dalam serangan mematikan di Gaza utara

Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengutuk serangan mematikan dan menyerukan penyelidikan segera

Gizem Nisa Cebi  | 04.11.2024 - Update : 08.11.2024
UNICEF: Lebih dari 50 anak tewas dalam serangan mematikan di Gaza utara

ISTANBUL

Lebih dari 50 anak tewas dalam peristiwa kekerasan di Gaza utara pada akhir pekan kemarin yang membuat banyak pekerja kemanusiaan dalam bahaya, menurut Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF).

"Ini sudah menjadi akhir pekan penuh serangan mematikan di Gaza utara. Dalam 48 jam terakhir saja, lebih dari 50 anak dilaporkan tewas di Jabalia, tempat serangan menghancurkan dua bangunan tempat tinggal yang menampung ratusan orang," kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell.

UNICEF melaporkan bahwa kendaraan pribadi milik salah satu stafnya yang terlibat dalam kampanye vaksinasi polio diserang oleh sesuatu yang tampak seperti quadcopter saat mereka sedang berkendara di Jabalia al-Nazla.

Meskipun mobilnya rusak, staf tersebut tidak terluka tetapi "sangat terguncang."

Serangan lainnya melukai tiga anak di dekat klinik vaksinasi di Sheikh Radwan saat kampanye polio berlanjut di daerah tersebut, menurut Russell.

"Serangan-serangan terhadap Jabalia, klinik vaksinasi, dan staf UNICEF merupakan contoh lebih lanjut tentang konsekuensi serius dari serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil di Jalur Gaza," katanya, seraya menggambarkan eskalasi tersebut sebagai bagian dari "salah satu periode tergelap dari perang yang mengerikan ini."

Russell juga menekankan bahwa hukum humaniter internasional mengamanatkan perlindungan warga sipil dan bangunan sipil, termasuk pekerja kemanusiaan dan bangunan tempat tinggal.

Ia mencatat bahwa "perintah pemindahan atau evakuasi tidak mengizinkan pihak mana pun yang berkonflik untuk menganggap semua individu atau objek di suatu wilayah sebagai target militer."

Russell juga mengutuk pengabaian berulang terhadap prinsip-prinsip ini, yang menyebabkan "puluhan ribu anak terbunuh, terluka, dan kehilangan layanan penting yang dibutuhkan untuk bertahan hidup."

UNICEF telah meminta Israel untuk melakukan "investigasi segera" terhadap insiden yang melibatkan stafnya dan mendesak pertanggungjawaban bagi mereka yang bertanggung jawab.

"UNICEF juga menghimbau negara-negara anggota untuk menggunakan pengaruh mereka guna memastikan penghormatan terhadap hukum internasional, dengan memprioritaskan perlindungan anak-anak," kata Russell, seraya menambahkan bahwa "sudah saatnya perang ini diakhiri."

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın