Quds
Gülşen Topçu
YERUSALEM
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengumumkan bagian politik dari rencana "Perjanjian Abad Ini" dalam beberapa minggu kedepan.
Harian Israel Hayom melaporkan berdasarkan penuturan dari seorang pejabat Israel yang tak ingin disebutkan namanya, Trump dalam beberapa minggu mendatang diperkirakan akan menjelaskan bagian politik dari rencana "Perjanjian Abad Ini" yang digagas oleh pemerintah AS.
Laporan harian itu mengungkapkan jika ada unsur yang bertentangan dengan kepentingan Israel maka Perdana Menteri Netanyahu akan memprotes bagian itu.
Pejabat Israel itu menekankan bahwa Israel memberikan informasi kepada pemerintah AS tentang apa saja yang menjadi "garis merah" Israel dan negaranya tak akan berkompromi soal itu.
Adapun beberapa hal yang tak akan dikompromikan oleh pemerintah Israel di antaranya "pemukiman Yahudi tidak akan dievakuasi dari Tepi Barat, Yerusalem tetap di bawah pemerintahan Israel dan pengungsi Palestina tidak kembali ke kampung halamannya.”
Menurut laporan itu, perjanjian tersebut mencakup ketentuan-ketentuan yang merugikan Palestina, seperti penyerahan seluruh tanah Yerusalem ke Israel dan membiarkan sebagian besar permukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat.
Selain itu rencana tersebut tidak menjamin pengembalian hampir enam juta pengungsi Palestina yang terusir dari wilayah Israel.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menggambarkan rencana itu sebagai “pukulan abad ini” karena tidak mengandung apa pun yang mendukung rakyat Palestina kecuali hanya beberapa bantuan ekonomi.
Hamas menolak semua langkah penerimaan atau persiapan implementasi rencana perdamaian Timur Tengah yang dijuluki "Kesepakatan Abad Ini".