Sekjen PBB sebut Taliban tak tepati janjinya pada wanita
Janji yang dilanggar menyebabkan mimpi buruk bagi wanita dan anak perempuan Afghanistan, kata Sekjen PBB Antonio Guterres
WASHINGTON
Taliban belum menepati janjinya sehubungan dengan hak-hak perempuan dan anak perempuan, kata Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Senin.
Guterres mengatakan setelah Taliban mengambil alih Afghanistan pada Agustus, kelompok itu telah bersumpah untuk mempertahankan hak-hak perempuan, anak-anak, dan komunitas minoritas.
Dia juga mendesak kelompok yang menguasai negara itu untuk memenuhi kewajiban mereka bedasarkan norma hak asasi manusia internasional dan hukum humaniter.
"Inti dari janji-janji itu adalah memungkinkan perempuan untuk berpergian, bekerja, dan menikmati hak-hak dasar mereka - dan bagi anak perempuan untuk memiliki akses yang efektif ke semua tingkat pendidikan, sama seperti anak laki-laki," kata dia kepada wartawan di markas besar PBB di New York.
"Saya sangat khawatir melihat janji yang dibuat untuk perempuan dan anak perempuan Afghanistan oleh Taliban dilanggar. Janji yang dilanggar menyebabkan mimpi yang rusak bagi perempuan dan anak perempuan Afghanistan," tutur dia.
Guterres mengungkapkan bahwa perempuan dan anak perempuan Afghanistan "perlu menjadi Pusat perhatian."
Sekjen PBB lebih lanjut menuntut masyarakat internasional untuk membantu Afghanistan dengan kuantitas yang sangat dibutuhkan untuk mencegah negara itu jatuh ke dalam keruntuhan skala besar.
Dia menyebut pada akhirnya tanggung jawab untuk "menemukan jalan kembali dari jurang maut ada pada Taliban".
Komentar dari Guterres itu muncul saat Afghanistan menghadapi krisis ekonomi setelah pengambilalihan Taliban yang mempengaruhi setengah dari populasi negara itu, atau sekitar 18 juta orang.
Guterres mengatakan 80 persen ekonomi Afghanistan bersifat informal di mana perempuan memainkan "peran yang lebih besar" di sana.