Dunia

Ratusan warga Israel protes tuntut kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas

Para pengunjuk rasa berbaris menuju kediaman Perdana Menteri Netanyahu, menuntut pengembalian para sandera

19.07.2024 - Update : 25.07.2024
Ratusan warga Israel protes tuntut kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas

YERUSALEM

Ratusan warga Israel pada Kamis melakukan aksi protes di Yerusalem dengan berbaris menuju kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menuntut kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas di Gaza.

Harian Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa ratusan warga Israel berkumpul di Lapangan Agranat di Yerusalem Barat dan berbaris menuju kediaman Netanyahu untuk menekan pemerintah agar menyelesaikan kesepakatan pertukaran tahanan.

“Netanyahu bertanggung jawab untuk membawa mereka kembali hidup-hidup,” teriak para demonstran.

Keluarga para sandera dan masyarakat Israel, beserta sistem politik, menyalahkan Netanyahu karena gagal mencapai kesepakatan untuk membawa kembali para tawanan, dengan mengutip persyaratan dan hambatan tambahan yang telah ditentukan.

Pada awal Juni, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengajukan kesepakatan yang diusulkan Israel untuk "menghentikan pertempuran dan membebaskan semua sandera."

Namun, Netanyahu menambahkan syarat-syarat baru, yang dianggap "menghambat" tercapainya kesepakatan oleh Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Kepala Mossad David Barnea.

Di antara syarat-syarat yang diajukan Netanyahu adalah mencegah kembalinya “militan Palestina” dari selatan ke utara Gaza, menggeledah para pengungsi yang kembali di pos pemeriksaan Netzarim, dan mempertahankan kehadiran tentara di Koridor Philadelphia, yang sepenuhnya dikuasai oleh tentara Israel pada 29 Mei.

Selama berbulan-bulan, upaya mediasi yang dipimpin oleh AS, Qatar, dan Mesir bertujuan untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas yang memastikan pertukaran tahanan dari kedua belah pihak dan gencatan senjata yang menjamin masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina.

Namun, upaya ini terhalang oleh penolakan Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB soal gencatan senjata, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan 7 Oktober.

Lebih dari 38.800 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 89.400 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Sembilan bulan lebih sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın