Moskova
Elena Teslova
MOSKOW
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu mengatakan bahwa Moskow menganggap uji coba rudal Amerika Serikat sebagai ancaman baru yang harus ditanggapi.
Pada Senin, Pentagon mengumumkan bahwa militer AS melakukan uji coba rudal jelajah Navy Tomahawk.
Berbicara pada sebuah konferensi pers di Helsinki, Putin menekankan bahwa AS melengkapi rudal berbasis laut Tomahawk untuk peluncuran darat, yang dapat diluncurkan dari sistem Mk-41 di Rumania dan karenanya dapat mencapai wilayah Rusia.
"Rudal-rudal ini dapat diluncurkan dari peluncur yang sudah ada di Rumania dan akan berlokasi di Polandia dalam waktu dekat. Cukup hanya dengan mengubah perangkat lunak [untuk peluncuran jenis baru]. Bagi kami, ini berarti ada ancaman baru yang harus kita tanggapi dengan tepat," ujar dia.
Dalam pernyataan terpisah, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa uji coba rudal AS meningkatkan kekhawatiran Moskow selama bertahun-tahun bahwa sistem Mk-41 dapat digunakan tidak hanya untuk intersepsi rudal, tetapi juga untuk peluncuran dan oleh karena itu AS melanggar perjanjian INF yang tidak berfungsi lagi.
"Sehari sebelumnya, sistem seperti itu digunakan untuk menguji produk, melanggar Perjanjian INF, dan sistem telah digunakan di Rumania selama bertahun-tahun," kata Lavrov pada konferensi pers di Moskow.
Pada 2 Agustus, AS secara resmi menarik diri dari pakta nuklir, setelah perang kata-kata selama berbulan-bulan dengan Moskow.
Perjanjian itu ditandatangani pada 1987 oleh pemimpin Soviet saat itu Mikhail Gorbachev dan Presiden AS Ronald Reagan untuk mengurangi kemungkinan perang nuklir di Eropa.
Di bawah perjanjian tersebut, kedua belah pihak telah memusnahkan seluruh kelas rudal jarak menengah dan pendek dalam rentang empat tahun.