Türkİye, Dunia

Presiden Turki: Dunia tidak bisa membiarkan krisis Suriah bertahan 10 tahun lagi

- Komunitas global perlu menunjukkan keinginan yang lebih kuat untuk menemukan solusi politik untuk masalah Suriah, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Servet Günerigök, Ali Murat Alhas  | 22.09.2021 - Update : 22.09.2021
Presiden Turki: Dunia tidak bisa membiarkan krisis Suriah bertahan 10 tahun lagi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato di depan para peserta pada Majelis Umum PBB ke-76 di New York, Amerika Serikat pada 21 September 2021. (Murat Cetinmuhurdar - Anadolu Agency)

New York

Servet Gunerigok

NEW YORK

Komunitas internasional tidak dapat membiarkan krisis Suriah berlarut-larut selama 10 tahun lagi, kata presiden Turki, Selasa.

Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB ke-76, Recep Tayyip Erdogan mengatakan drama kemanusiaan di Suriah telah berlangsung selama satu dekade penuh di depan mata dunia.

"Kita perlu menunjukkan keinginan yang lebih kuat untuk menemukan solusi politik atas masalah tersebut, berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254, dan dengan cara yang akan memenuhi harapan rakyat Suriah," kata Erdogan.

Krisis yang berlangsung lama telah menyebabkan kematian ratusan ribu orang dan jutaan lainnya mengungsi sejak 2011, kat dia.

Suriah telah terperosok dalam perang saudara yang kejam sejak awal 2011, ketika rezim Assad menindak protes pro-demokrasi dengan keganasan yang tak terduga.

Selama bertahun-tahun Turki telah bekerja untuk meringankan dan menyelesaikan krisis Suriah di berbagai platform, termasuk proses Astana dan pembicaraan dengan Rusia, dermawan utama rezim Assad.

Erdogan mengatakan Turki tidak hanya menerima hampir 4 juta warga Suriah – lebih banyak dari negara mana pun di dunia – tetapi juga mengirim pasukannya ke pertempuran melawan kelompok-kelompok teror, kelompok-kelompok yang katanya “telah menenggelamkan wilayah itu dengan darah dan air mata.”

Memerangi kelompok teroris regional

Selain memerangi Daesh/ISIS, katanya, kehadiran militer Turki di wilayah perbatasan Suriah utara mencegah pembantaian dan pembersihan etnis oleh cabang kelompok teroris PKK – YPG/PKK.

“Sebagai hasil dari upaya kami, dan dengan mengorbankan para martir, kami dapat memastikan kembalinya secara sukarela 462.000 warga Suriah ke daerah yang kami sediakan keamanannya,” jelas dia, merujuk pada operasi anti-teror lintas perbatasan Turki di utara. Suriah, membuat daerah itu aman bagi penduduk setempat.

“Dengan cara yang sama, berkat kehadiran kami di Idlib, kami menyelamatkan nyawa jutaan orang dan mencegah mereka mengungsi,” tambahnya, merujuk pada kesepakatan untuk zona de-eskalasi yang dicapai dengan Rusia.

Beralih ke ancaman teror di wilayah Suriah dekat Turki, Erdogan mengatakan: "Saya ingin menegaskan kembali di hadapan Anda bahwa membuat perbedaan antara organisasi teroris di wilayah tersebut dan menggunakannya sebagai subkontraktor tidak dapat diterima."

Turki telah lama memprotes pelukan teroris YPG/PKK oleh negara-negara Barat seperti AS dan Prancis, dengan pasukan AS bahkan mengklaim menggunakan teroris YPG/PKK untuk melawan kelompok teror Daesh/ISIS.

Dalam sambutannya, Erdogan mengatakan Turki juga menampung lebih dari satu juta migran dengan berbagai status.

“Akibat perkembangan di Afghanistan, dalam beberapa hari terakhir kita juga dihadapkan pada kemungkinan masuknya migran dari negara ini,” jelas Erdogan.

Turki tidak memiliki sarana atau kesabaran untuk menghadapi gelombang imigrasi baru, kata Erdogan, seraya menambahkan bahwa Turki "menyelamatkan martabat umat manusia dalam krisis Suriah."

Pada puncak krisis migran, pada Maret 2016, Turki mencapai kesepakatan dengan Uni Eropa di mana jumlah penyeberangan migran ke Eropa dan kematian tragis anjlok, menyelamatkan nyawa jutaan warga Suriah dan migran gelap dan memastikan mereka tempat yang aman.


*Ali Murat di Ankara berkontribusi pada berita ini

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın