Dunia

Polisi Inggris: 39 pekerja migran Vietnam meninggal kekurangan oksigen

Mereka ditemukan tewas pada 23 Oktober tahun lalu di dalam trailer pendingin di county Essex, London setelah diangkut dari Vietnam

Hayatı Nupus  | 12.02.2020 - Update : 13.02.2020
Polisi Inggris: 39 pekerja migran Vietnam meninggal kekurangan oksigen Ilustrasi: Korban meninggal dalam peti. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Tiga puluh sembilan pekerja migran Vietnam yang ditemukan di dalam truk di Inggris tahun lalu meninggal karena kekurangan oksigen dan kepanasan, ujar polisi, mengutip hasil otopsi sementara.

Mereka ditemukan tewas pada 23 Oktober tahun lalu di dalam trailer pendingin di county Essex, London setelah diangkut dengan feri dari Belgia.

“Semua pemeriksaan post-mortem telah selesai dan kami menunggu laporan akhir untuk seluruh 39 korban,” ujar polisi Essex, kutip Channel News Asia.

Polisi mengatakan telah melakukan dua penangkapan lagi terkait kematian itu.

Salah satunya adalah pria berusia 22 tahun yang ditangkap di Irlandia Utara pada Minggu dengan dugaan pembunuhan dan memfasilitasi imigrasi ilegal.

“Mereka menggunakan truk itu untuk memfasilitasi masuknya imigran gelap ke negara itu melalui Purfleet,” kata polisi, merujuk pada pelabuhan yang dilalui orang Vietnam.

Selain itu adalah Gheorghe Nica, 43, dari Essex, yang ditahan di Bandara Frankfurt pada 29 Januari dan didakwa dengan 39 tuduhan pembunuhan.

Begitu pula dengan Maurice Robinson, 25, pengemudi truk dari Craigavon​,​ Irlandia Utara, yang tengah menunggu persidangan atas jumlah tuduhan pembunuhan yang sama.

Robinson mengakui konspirasi untuk membantu imigrasi ilegal di persidangan yang digelar pada November.

Sementara itu, pengemudi truk lainnya adalah Eamonn Harrison, 23, dari Irlandia Utara, yang menghadapi ekstradisi dari Irlandia pekan ini.

Selain kasus ini, kematian serupa juga ditemukan pada 11 Oktober dan 18 Oktober.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın