Dunia

Penjabat Menhan AS kunjungi Afghanistan di tengah upaya perdamaian baru

Kunjungan pejabat menteri pertahanan AS dilakukan setelah Taliban tidak mau bertemu dengan para pejabat Afghanistan untuk pembicaraan damai

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 11.02.2019 - Update : 11.02.2019
Penjabat Menhan AS kunjungi Afghanistan di tengah upaya perdamaian baru Ilustrasi: Bendera Afghanistan. (Foto file - Anadolu Agency)

Ankara

Sahi Khan Saif

KABUL, Afghanistan

Di tengah desakan baru untuk akhir yang damai bagi konflik Afghanistan, pejabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat mendarat di ibu kota Afghanistan, Kabul, pada Senin.

Dalam perjalanan perdananya ke Afghanistan sejak mengambil alih jabatan menyusul pengunduran diri Jim Mattis karena perbedaan kebijakan dengan Presiden Donald Trump tahun lalu, Patrick Shanahan mengunjungi Afghanistan setelah sebelumnya Zalmay Khalilzad, utusan Washington untuk Afghanistan, mengadakan pertemuan selama enam hari dengan Taliban di Qatar bulan lalu.

Tahap selanjutnya dari pertemuan Qatar itu akan digelar di tempat yang sama akhir bulan ini.

"Patrick Shanahan meyakinkan dukungan untuk Tentara Nasional Afghanistan dan berjanji bahwa AS tidak akan meninggalkan pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan sendirian dalam perang melawan terorisme,” kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan setelah sang pejabat menteri bertemu dengan Assadullah Khalid, Menteri Pertahanan Afghanistan.

Taliban sejauh ini tidak mau mengakui atau bertemu dengan pemerintah Afghanistan, sebuah hambatan yang dipandang sebagai inti dari kebuntuan dalam pembicaraan.

Bulan lalu, Washington dan Taliban mengumumkan bahwa pada prinsipnya kesepakatan untuk penarikan pasukan asing dari Afghanistan, dengan imbalan jaminan bahwa tidak ada ancaman terorisme akan muncul dari negara itu ke seluruh dunia, telah dicapai.

Pada Minggu, Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani mengatakan pada sebuah pertemuan publik bahwa pemerintah menawarkan imbalan keamanan dan kantor kepada Taliban di provinsi Kabul, Nangarhar atau Kandahar jika mereka ingin berdamai.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.