Dunia

Peneliti ramalkan periode wabah korona

Kesimpulan itu diperoleh dari permodelan matematika berdasarkan pada jumlah kasus aktual, tanggal kejadian, dan membandingkannya dengan wabah sebelumnya

Hayatı Nupus  | 28.01.2020 - Update : 29.01.2020
Peneliti ramalkan periode wabah korona Ilustrasi. (Foto file-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Sejumlah peneliti meramalkan virus korona baru (2019-nCoV) yang mewabah di China akan menjangkiti setidaknya puluhan ribu orang dan terus bertahan hingga beberapa bulan.

“Ketika musim semi berganti menjadi musim panas, virus itu akan mati,” ujar Profesor David Fisman, dari University of Toronto yang meriset untuk Masyarakat Internasional untuk Penyakit Menular, kutip The Star Malaysia hari ini.

Menegaskan paparan Fisnam, Profesor Alessandro Vespignani dari Northeastern University mengatakan bahwa persoalan ini tak berumur pendek yang akan berakhir pekan depan atau bulan depan.

Kesimpulan itu diperoleh dari permodelan matematika berdasarkan pada jumlah kasus aktual, tanggal kejadian, dan membandingkannya dengan wabah sebelumnya.

Para ahli memperkirakan jumlah reproduksi pasien terkontaminasi oleh mereka yang terinfeksi adalah 1,4 hingga 3,8, menurut Prof Fisman.

“Itu angka moderat, beberapa pasien dapat menginfeksi banyak orang, sementara yang lain hanya menginfeksi beberapa orang.

“Sampai berapa lama, tetap saja kita belum bisa memastikan,” tambah Fisman.

Peneliti Universitas Harvard sekaligus pakar di Rumah Sakit Anak Boston Maimuna Majumder mengatakan angka 1,3 berlaku untuk flu musiman, dengan jutaan kasus per tahun.

Sementara untuk sindrom pernafasan akut (SARS) berada di angka dua hingga lima.

Pada 2002-2003, wabah SARS mengakibatkan 8.000 kasus dan menewaskan 774 orang, sebagian besar berasal dari China dan Hong Kong.

Sementara untuk campak, berkisar di 12 hingga 18 orang.

Aksi karantina, pola hidup bersih sehat dan penggunaan masker dapat menurunkan jumlah orang terinfeksi namun perlu waktu lebih panjang.

“Semakin kita mempelajarinya, semakin mirip SARS. Sars bisa kita kendalikan, semoga ini juga,” harap Fisman.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mencatat korban tewas akibat wabah virus korona baru di China bertambah menjadi 106 orang, dengan 4.494 kasus.

Namun para peneliti memperkirakan kasus aktualnya lebih dari 25.000, kata Prof Vespignani.

Malahan peneliti di Universitas Hong Kong (HKU) memperkirakan jumlah kasis aktual saat ini lebih dari 40.000.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın