Dunia

Negara di kawasan tawarkan bantuan kepada Lebanon pasca-ledakan

Kebakaran di gudang berisi bahan peledak di Pelabuhan Beirut menyebabkan ledakan besar yang mengakibatkan kerusakan parah dan melukai ribuan orang

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 05.08.2020 - Update : 05.08.2020
Negara di kawasan tawarkan bantuan kepada Lebanon pasca-ledakan Ledakan gudang berisi bahan peledak di Beirut, Libanon. (Houssam Shbaro - Anadolu Agency )

Ankara

Idiris Okuduci, Esat Firat, Muhammed Semiz

ISTANBUL/YERUSALEM/TRIPOLI

Sejumlah negara tetangga dan kawasan menawarkan bantuan kepada Lebanon setelah ledakan besar mengguncang ibu kotanya dan menewaskan puluhan orang.

Api di sebuah gudang yang berisi bahan peledak di Pelabuhan Beirut menyebabkan ledakan, yang meratakan bangunan tiga lantai dan terdengar hingga ke pinggiran kota.

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani berbicara melalui telepon dengan Presiden Lebanon Michel Aoun dan menyampaikan belasungkawa.

Al Thani juga menginstruksikan otoritas Qatar untuk mengirim rumah sakit lapangan ke Lebanon.

Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kazimi juga menyampaikan belasungkawa dan berharap pemulihan cepat bagi para korban.

Pemimpin Pemerintah Daerah Kurdi Irak (KRG), Nechirvan Barzani, mengatakan melalui Twitter bahwa mereka mendukung rakyat Lebanon.

Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi juga menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Lebanon dan pemerintahnya.

"Iran sepenuhnya siap untuk memberikan bantuan dengan cara apa pun yang diperlukan," kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif di Twitter.

Ayman Safadi, menteri luar negeri Yordania, mengatakan negaranya siap untuk mengirim bantuan yang dibutuhkan ke Lebanon pasca-ledakan.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi menawarkan bantuan dan mengatakan mereka siap mengirim bantuan medis dan kemanusiaan melalui mediator internasional.

Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hasan pada Rabu pagi mengatakan bahwa jumlah kematian telah meningkat menjadi 73orang dan lebih dari 3.000 lainnya terluka.

Melalui akun Twitter-nya, ketua Dewan Tinggi Negara Libya Khalid al-Mishri menyampaikan belasungkawa terdalamnya dan berharap pemulihan cepat bagi semua yang terluka.

Mohammed Al-Qablawi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Libya, mengatakan warga Libya menunjukkan solidaritas penuh kepada rakyat Lebanon.

Ledakan itu terjadi pada masa-masa sensitif sebelum Pengadilan Khusus PBB untuk Lebanon mengumumkan vonisnya dalam kasus pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafik Hariri.

Ekonomi Lebanon saat ini sedang menghadapi krisis terburuk dalam beberapa dekade.

Sumber yang dekat dengan Hizbullah membantah tuduhan bahwa ledakan di Beirut merupakan serangan Israel terhadap gudang senjata mereka.

Para pejabat Israel, yang berbicara kepada media lokal, membantah keterlibatan Israel dalam insiden itu, dengan mengatakan bahwa ledakan tersebut bisa jadi merupakan sebuah kecelakaan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.