Dunia

Lebih dari 400 anggota Helm Putih diizinkan masuk ke Yordania

Helm Putih berencana untuk mengevakuasi sekitar 800 anggota badan pertahanan sipil Suriah

Maria Elisa Hospita  | 23.07.2018 - Update : 23.07.2018
Lebih dari 400 anggota Helm Putih diizinkan masuk ke Yordania Sejumlah anggota tim pertahanan sipil (White Helmets) membawa poster untuk meminta bantuan mengakhiri pengepungan Ghouta oleh rezim Assad yang menyebabkan kematian anak karena kekurangan gizi di distrik Ghouta Timur Damaskus, Suriah pada 26 Oktober 2017. ( Hayyan Abu Reşid - Anadolu Agency )

Ankara

Laith Joneidi, Hamdi Yildiz

AMMAN

Yordania pada Minggu memberikan akses masuk bagi lebih dari 400 anggota badan pertahanan sipil Suriah Helm Putih.

Pada Sabtu, Kementerian Luar Negeri Yordania mengatakan bahwa pihaknya telah mengizinkan PBB untuk mengorganisir masuknya sekitar 800 anggota Helm Putih untuk alasan kemanusiaan.

Lewat sebuah pernyataan tertulis, juru bicara kementerian Mohamed al-Kayed mengatakan, Inggris, Jerman, dan Kanada - yang membuat kesepakatan yang mengikat secara hukum untuk memukimkan kembali warga Suriah dalam jangka waktu tertentu - pada akhirnya menetapkan akan memberikan akses masuk ke 422 anggota, bukan 800. 

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa pemindahan para relawan ke tiga negara itu akan dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan.

Meskipun tidak menyebutkan lokasinya, namun al-Kayed memastikan bahwa anggota Helm Putih akan ditempatkan dalam area tertutup.

Dia menambahkan bahwa warga Suriah hanya diperbolehkan masuk melalui Yordania dengan alasan kemanusiaan.

AS sambut evakuasi

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Heather Nauert menyambut baik evakuasi anggota badan pertahanan sipil.

“Kami senang bahwa para sukarelawan pemberani yang telah menyelamatkan ribuan nyawa, sekarang sudah jauh dari bahaya,” kata dia dalam sebuah pernyataan tertulis.

Nauert juga mengatakan, "Anggota Helm Putih, lebih dari setengahnya adalah anak-anak, diizinkan masuk ke Yordania untuk transit, sampai UNHCR menyelesaikan prosedur permukiman kembali mereka di negara-negara ketiga,"

Sebelumnya, pada Minggu, kepala Helm Putih Riyad Salih mengatakan bahwa evakuasi para anggota dan keluarga mereka dihalang-halangi oleh rezim Bashar al-Assad, yang pasukannya menguasai perbatasan Suriah dengan Amman.

Bulan lalu, pasukan rezim melancarkan operasi militer besar-besaran - didukung oleh kekuatan udara Rusia - untuk merebut kembali provinsi Daraa yang dikuasai oposisi, sehingga menyebabkan krisis pengungsi, dengan sekitar 350.000 warga sipil melarikan diri dari provinsi itu ke daerah dekat perbatasan Yordania.

*Sena Guler turut melaporkan dari Ankara

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.