Politik, Dunia

Kampanye anti-Trump di Venezuela capai 4 juta tandatangan

Kampanye dimulai pada Agustus untuk menolak sanksi AS terhadap negara itu

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 23.08.2019 - Update : 23.08.2019
Kampanye anti-Trump di Venezuela capai 4 juta tandatangan Presiden Venezuela Nicolas Maduro berpidato di tengah aksi demonstrasi yang menentang Presiden AS Donald Trump di Caracas, Venezuela pada 10 Agustus 2019. Presiden Nicolas Maduro mendorong para demonstran untuk menentang Donald Trump setelah presiden AS itu memberikan embargo ekonomi kepada Venezuela. (Carlos Becerra - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Beyza Binnur Donmez

ANKARA

Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengumumkan bahwa kampanye anti-Trump yang diluncurkan pada awal Agustus untuk menentang sanksi Amerika Serikat telah mencapai 4 juta tanda tangan.

"Kami mencetak sejarah dengan menandatangani secara masif untuk menentang agresi imperial. Ini adalah pertunjukan luar biasa dari hati nurani dan martabat untuk memberi tahu dunia bahwa di sini ada bangsa yang bertekad untuk bebas," tulis Nicolas Maduro di Twitter, Kamis.

Kampanye "No More Trump" berupaya mengumpulkan 13 juta tanda tangan dan akan berjalan terus hingga diajukan ke sidang Majelis Umum PBB, di mana Venezuela akan mendesak Sekretaris Jenderal Antonio Guterres untuk membuat pernyataan tentang sanksi koersif yang diterapkan AS.

Keputusan Washington untuk membekukan semua aset pemerintah Venezuela awal bulan ini secara signifikan meningkatkan ketegangan antara kedua negara.

Pemerintahan Trump telah memusatkan perhatian pada tekanan ekonomi dan diplomatik terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro dengan menjatuhkan sanksi kepada negara, pejabat tinggi dan sejumlah departemen pemerintahan.

Ekonomi Venezuela merosot tajam menyusul turunnya harga minyak mentah, ekspor utama negara itu, sementara kerusuhan politik sejak 10 Januari juga mempengaruhi stabilitas keuangan negara itu.

Hampir 5.000 orang meninggalkan Venezuela setiap harinya akbiat ketidakstabilan dan ketidakpastian di tengah krisis kepresidenan dan ekonomi.

Menurut badan pengungsi PBB, tiga juta rakyat Venezuela telah meninggalkan negara itu sejak 2015.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.