Türkİye, Dunia

Juru bicara Uni Eropa: 4 tahun ke depan peluang untuk Turki

Pintu-pintu Uni Eropa terbuka dan akan tetap terbuka untuk Turki, kata juru bicara Komisi Eropa Margaritis Schinas

Muhammad Nazarudin Latief  | 14.04.2019 - Update : 15.04.2019
Juru bicara Uni Eropa: 4 tahun ke depan peluang untuk Turki Ilustrasi: Bendera Turki dan Uni Eropa. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Şerife Çetin

ANKARA

Saat Turki selesai menggelar pemilihan lokal dan diikuti dengan stabilitas negara tersebut, inilah kesempatan bagi Turki, kata juru bicara Uni Eropa pada Sabtu.

Setelah pemilihan lokal Turki baru-baru ini dan pemilihan umum berikutnya empat tahun mendatang yang ditetapkan pada 2023, "Turki akan mempunyai stabilitas tanpa proses pemilihan selama empat tahun ke depan, dan kita harus melihat ini sebagai peluang," kata Juru bicara Komisi Eropa Margaritis Schinas.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Anadolu Agency, Schinas menolak seruan untuk menangguhkan negosiasi Turki di UE, dengan mengatakan hal itu akan memerlukan persetujuan dari semua negara anggota.

"Pintu-pintu Uni Eropa terbuka dan tetap terbuka tetapi engsel harus bekerja agar pintu tetap terbuka," tambahnya.

"Kuncinya adalah reformasi, supremasi hukum, dan demokrasi. Jika kita mendapatkan bagian ini dengan benar, pintu akan tetap terbuka," katanya.

Schinas menekankan pentingnya kerja sama Turki dan UE dalam perang melawan terorisme,imigrasi, intelijen, perdagangan, transportasi, dan energi.

"Program reformasi ekonomi yang baru diumumkan juga merupakan langkah positif," tambah Schinas.

Mengenai liberalisasi visa, yang telah ditekankan Turki sejak perjanjian imigrasi Maret 2016, Schinas mengatakan Turki diharapkan memenuhi kewajibannya untuk mendapatkan perjalanan bebas visa.

"Saya berharap karena kontak dan dialog antara pihak berwenang terus berlanjut, tetapi kami belum mencapai titik akhir," katanya.

'Prestasi' Turki dalam menampung pengungsi Suriah

Turki "membuka pintunya untuk 3,6 juta pengungsi Suriah, adalah negara yang menampung banyak pengungsi di dunia, dengan demikian  telah membuat prestasi besar di mata otoritas Uni Eropa," kata Schinas.

Komisaris mengatakan Eropa melakukan bagiannya dengan membayar EUR3 juta untuk para pengungsi di Turki.

Pada Maret 2016, UE dan Turki mencapai kesepakatan mengambil tindakan lebih keras terhadap penyelundupan manusia dan mencegah migrasi tidak teratur melalui Laut Aegea, dan meningkatkan kondisi pengungsi Suriah di Turki, dengan UE memberikan paket bantuan EUR6 miliar (USD6,8 miliar) untuk membantu Turki membiayai jutaan pengungsi.

Turki mengeluh UE gagal memberikan bantuan yang dijanjikan tepat waktu.

Schinas menggembar-gemborkan perjanjian 2016, dengan mengatakan: "Hasilnya menunjukkan bahwa masuknya pengungsi di wilayah Aegean turun 90 persen."

Tetangga yang penting

Menekankan pentingnya Turki, Schinas mengatakan UE secara geografis dan historis terhubung dengan Turki.

"Kami akan terus membangun koneksi dengan orang-orang Turki dan Turki," tambahnya.

Ditulis oleh Dilara Hamit di Ankara

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.