Tahran
Muhammet Kursun, Elaheh Salari
TEHERAN
Kementerian Luar Negeri Iran pada Senin mengapresiasikan keputusan Turki yang mengubah fungsi Hagia Sophia menjadi masjid setelah situs itu beroperasi sebagai museum selama beberapa dekade.
“Kami juga merasakan kebahagiaan itu setelah Turki membuat keputusan membuka Hagia Sophia sebagai tempat ibadah yang membuat rakyat Turki dan umat Islam senang,” kata juru bicara Kemlu Iran Abbas Mousavi kepada Anadolu Agency.
Jubir Mousavi juga menekankan bahwa keputusan Turki soal Hagia Sophia adalah urusan internal Turki.
"Ini adalah masalah yang harus dianggap sebagai bagian dari kedaulatan nasional Turki," tambah Mousevi.
Pada Jumat, pengadilan tinggi Turki membatalkan dekrit kabinet tahun 1934, yang mengubah status Hagia Sophia menjadi museum.
Dengan putusan terbaru ini, Hagia Sophia akan kembali berfungsi sebagai masjid setelah 85 tahun.
Hagia Sophia digunakan sebagai gereja selama berabad-abad di bawah pemerintahan Kekaisaran Bizantium.
Kemudian itu berubah menjadi masjid setelah penaklukan Istanbul pada 1435. Pada 1935, Hagia Sophia diubah menjadi museum.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kompleks bersejarah itu akan siap digunakan untuk salat Jumat mulai 24 Juli.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.