Dunia, Ekonomi

Harga minyak anjlok usai kesepakatan gencatan senjata Gaza

Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengonfirmasi kesepakatan gencatan senjata selama konferensi pers di Doha, yang akan mulai berlaku pada Minggu

Duygu Alhan  | 17.01.2025 - Update : 20.01.2025
Harga minyak anjlok usai kesepakatan gencatan senjata Gaza

ANKARA
Harga minyak turun pada Kamis menyusul pengumuman perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas serta laporan yang menunjukkan produksi minyak mentah yang lebih tinggi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Patokan internasional minyak mentah Brent turun 0,4%, diperdagangkan pada USD81,30 per barel pada pukul 10.32 (07.32 GMT), turun dari USD81,61 pada penutupan sesi sebelumnya.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 0,3%, menetap pada USD78,90 per barel, dibandingkan dengan penutupan sesi sebelumnya di USD79,14.

Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengonfirmasi perjanjian gencatan senjata selama konferensi pers di Doha, yang akan mulai berlaku pada hari Minggu.

Kesepakatan tersebut menguraikan fase awal selama 42 hari, termasuk pembebasan 33 tahanan Israel dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina.

Ini menandai perkembangan penting pada hari ke-467 operasi militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza, yang telah menewaskan dan melukai 156.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Perjanjian gencatan senjata telah meredakan kekhawatiran pasokan minyak di Timur Tengah, kawasan yang memiliki cadangan minyak dunia dalam jumlah besar, sehingga berkontribusi terhadap penurunan harga minyak.

Sementara itu, laporan terbaru OPEC menunjukkan peningkatan produksi minyak mentah, yang semakin membebani harga.

Menurut laporan pasar minyak bulanan organisasi tersebut yang dirilis Rabu, produksi OPEC meningkat sebesar 26.000 barel per hari (bpd), atau 0,1%, pada Desember 2024, mencapai rata-rata 26,74 juta bpd.

Pasokan tambahan meredakan kekhawatiran atas potensi gangguan pasar, sehingga mendorong harga lebih rendah.

Perkiraan OPEC yang tidak berubah mengenai peningkatan permintaan minyak global tahun ini juga menekan harga minyak.

Keputusan OPEC untuk tidak mengubah proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global tahun 2025 juga menambah tekanan pada harga.

Kelompok tersebut memperkirakan permintaan minyak akan tumbuh sebesar 1,45 juta barel per hari tahun ini, mencapai 105,2 juta barel per hari, lebih rendah dari yang diantisipasi, yang melemahkan prospek kenaikan harga.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın