Dunia, Ekonomi

Fitch pertahankan peringkat Indonesia pada Investment Grade

Fitch sebelumnya telah mempertahankan peringkat Indonesia pada level BBB/outlook stabil (Investment Grade) pada 2 September 2018.

İqbal Musyaffa  | 14.03.2019 - Update : 14.03.2019
Fitch pertahankan peringkat Indonesia pada Investment Grade Ilustrasi. Pemandangan Pelabuhan Ambarli di Istanbul, Turki pada 10 Oktober 2018. Pelabuhan Ambarli terletak di utara laut Marmara. Kompleks Pelabuhan Ambarli terletak 34 kilometer dari Istanbul. (Muhammed Enes Yıldırım - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

Lembaga pemeringkat Fitch Ratings (Fitch) mengafirmasi peringkat sovereign credit rating Indonesia pada level BBB/outlook stabil (Investment Grade) pada 14 Maret 2019.

Fitch sebelumnya telah mempertahankan peringkat Indonesia pada level BBB/outlook stabil (Investment Grade) pada 2 September 2018.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyatakan afirmasi rating Indonesia pada level BBB dengan outlook stabil mencerminkan keyakinan lembaga rating atas perekonomian Indonesia dan resiliensi sektor eksternal Indonesia di tengah kondisi ekonomi global yang masih dipenuhi ketidakpastian.

“Bank Indonesia akan tetap konsisten menempuh bauran kebijakan untuk memperkuat stabilitas eksternal dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi,” ungkap dia dalam keterangan resmi, Kamis.

Perry menambahkan koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait juga akan terus dipererat.

Beberapa faktor kunci yang mendukung keputusan tersebut adalah prospek pertumbuhan ekonomi yang baik dan beban utang pemerintah yang relatif rendah di tengah tantangan masih kuatnya ketergantungan terhadap sumber pembiayaan eksternal, penerimaan pemerintah yang rendah, serta indikator struktural lainnya yang masih di bawah negara peers.

“Prospek pertumbuhan ekonomi terus menunjukkan penguatan dibandingkan dengan negara peers,” tambah dia.

Perry menjelaskan permintaan domestik diperkirakan tetap resilien di tengah kinerja ekspor yang terbatas dipengaruhi permintaan global yang melambat.

Dia juga menyebut konsumsi dan investasi tetap menjadi sumber utama pertumbuhan seiring dengan adanya bonus gaji pegawai negeri sipil, peningkatan dana bantuan sosial, dan pelaksanaan berbagai proyek infrastruktur khususnya oleh BUMN.

Perry menjelaskan dari sisi eksternal, sovereign credit Indonesia diyakini tetap resilien dalam menghadapi kemungkinan terjadinya pergerakan nilai tukar yang cukup signifikan apabila terjadi gejolak pasar jika otoritas moneter Amerika Serikat kembali melakukan pengetatan kebijakan moneter pada akhir tahun.

“Rendahnya beban utang pemerintah dibanding negara peers menjadi faktor peredam tekanan sementara bank-bank besar memiliki resiliensi terhadap kondisi tekanan yang bersifat signifikan,” lanjut dia.

Selanjutnya, Perry mengatakan inflasi IHK secara rata-rata diperkirakan mencapai 3.4 persen pada 2019 dan suku bunga kebijakan diperkirakan tidak akan berubah.

Hal ini sejalan dengan tujuan BI untuk memperkuat stabilitas eksternal dengan mengendalikan defisit neraca berjalan dan menjaga daya tarik aset keuangan Indonesia.

“BI juga diperkirakan menempuh pelonggaran kebijakan makroprudensial dalam waktu dekat,” tambah dia.

Perry menambahkan pengurangan defisit fiskal menjelang pelaksanaan Pemilu 2019 menunjukkan sikap konservatif Indonesia di bidang kebijakan fiskal.

Defisit fiskal tercatat 1,8 persen dari PDB pada tahun 2018 atau lebih rendah dari pada defisit fiskal pada 2017 yang mencapai 2,3 persen.

“Sebagian besar ditopang pertumbuhan penerimaan yang tinggi serta upaya untuk memperbaiki penerimaan pajak,” imbuh Perry.

Dia melanjutkan risiko yang bersumber dari sektor perbankan dinilai terbatas seiring dengan permodalan bank yang kuat, dengan rasio kecukupan modal mencapai 22,9 persen pada Desember 2018.

“Secara umum, kewajiban bank dalam valas dapat di-cover dengan aset atau telah dilakukan lindung nilai. Di samping itu, sebagian kewajiban merupakan pembiayaan yang berasal dari perusahaan induk,” pungkas dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.